Jangcik: Rumah Dinas Rumah Bersama, Terbuka Bagi Siapapun
PENYAMBUTAN: Penyambutan Jangcik Mohza di Rumah Dinas Bupati Merangin.-IST/JAMBI INDEPENDENT-
BANGKO- Rumah dinas merupakan rumah bersama, yang terbuka bagi siapapun untuk saling bediskusi atau sekedar bersilaturahmi, sehingga menjadi bukti fungsi, dapat dimanfaatkan untuk segala kegiatan yang positif.
Selain itu rumah dinas juga berfungsi sebagai tempat berbagi informasi dan ide-ide kreatif dari masyarakat yang berkontribusi untuk kelanjutan pembangunan di Bumi Tali Undang Tambang Teliti Kabupaten Merangin.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Pj Bupati Merangin Jangcik Mohza, pada sambutan acara masuk rumah dinas bupati Merangin, yang digelar melalui prosesi ada khas Melayu Kabupaten Merangin, Rabu (25/9).
“Saya berharap kepada semua masyarakat, agar selalu mengingatkan ketika saya ada yang terlupa dan selalu menegur saya ketika ada yang salah, sehingga kita dapat saling mengisi serta saling menjaga silaturahmi,” ujar Pj Bupati.
Jangcik Mohza bersama keluarga minta doa dari semua masyarakat Kabupaten Merangin, semoga rumah yang ditempati dapat memberikan kenyamanan, ketenangan dan kebahagiaan serta memberikan semangat baru baginya dalam melaksanakan tugas-tugas Pemerintahan sebagai Pj bupati Merangin.
“Doa-kan agar kami senantiasa diberi kesehatan dan kekuatan dalam memimpin dan menjalankan roda Pemerintahan dan pembangunan. Melalui kolaborasi seluruh elemen masyarakat, pembangunan yang ada di Kabupaten Merangin akan semakin terpacu,” katanya.
Hal ini tentunya menjadi modal utama, sehingga kekompakan dan sinergitas yang telah berlangsung salama ini, dapat terus dirajut dan dijaga untuk keberlanjutan pembangunan Kabupaten Merangin yang sama-sama dicintai.
Prosesi adat penyambutan Pj Bupati Merangin Jangcik Mohza memasuki rumah dinas bupati, berlangsung khidmat dan meriah. Acara yang kental dengan nuansa adat Melayu Kabupaten Merangin itu, diakhiri dengan jamuan makan siang bersama.
Tampak hadir unsur Forkopimda Merangin, para pengurus adat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan pondok pesantren, para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemkab Merangin dan sejumlah organisasi perempuan.