Petani Desa Sungai Penoban Pulihkan 475 Hektar Hutan Sosial
Petani Desa Sungai Penoban Pulihkan 475 Hektar Hutan Sosial-Foto: ist-jambi independent
TANJABBAR,JAMBIKORAN.COM - Sebanyak 135 petani di Desa Sungai Penoban Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat, semangat memulihkan hutan. Mereka tergabung tiga kelompok tani hutan (KTH), KTH Hulu Lumahan, KTH Penoban Lestari, KTH Mahau lestari bahu-membahu merehabilitasi lahan seluas 475 hektar yang telah rusak.
Dalam dua tahun terakhir, mereka telah mengikuti berbagai pelatihan dan diskusi untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan hutan. Upaya mereka tidak hanya bertujuan mengembalikan kehijauan alam, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Setiap bulan, para petani berkeliling kebun mereka dengan penuh semangat. Mereka memeriksa setiap pohon kopi yang mereka tanam, mengukur tingginya, dan membersihkan gulma yang tumbuh di sekitarnya.
Mereka mencatat perkembangan setiap pohon dalam formulir pemantauan. Selain menjaga kelestarian hutan, kegiatan ini juga memberikan hasil yang menguntungkan bagi mereka. Kopi robusta yang mereka tanam tumbuh subur dan menghasilkan buah yang berkualitas.
BACA JUGA:Kementerian BUMN Laporkan Pendapatan Negara dari Dividen BUMN Tercapai 100 Persen senilai 85,5 T
BACA JUGA:Kebakaran di RT 08 Mudung Laut, Tim Damkar Padamkan Api dalam 1,5 Jam
Maralohot Lubis, ketua kelompok tani, tersenyum bangga saat memandang kebun kopinya yang hijau subur.
“Dulu, tempat ini gersang sekali,' kenangnya. Sekarang, lihatlah, pohon-pohon kopi tumbuh subur, burung-burung berkicau riang. Rasanya seperti kita sedang membangun surga kecil di tengah hutan.”
Dengan dukungan FORTASBI, FONAP, dan Yayasan CAPPA Keadilan Ekologi, para petani di Sungai Penoban telah berhasil mengubah cara mereka mengelola hutan.
Melalui pelatihan yang intensif, mereka kini mampu mengidentifikasi tanaman yang sehat, memberikan perawatan yang tepat, dan bahkan menerapkan sistem diversifikasi tanaman untuk meningkatkan produktivitas.
“Kami tidak hanya petani, tapi juga pemelihara hutan. Dengan pengetahuan yang kami dapatkan, kami yakin bisa menyejahterakan masyarakat dan melestarikan alam secara bersama-sama," ujar Eka Karmadi, Ketua KTH Hulu Lumahan, menjelaskan,
Hutan di Sungai Penoban kini semakin hijau dan asri. Berkat kerja keras kelompok tani, 3.643 bibit tanaman, mulai dari Kopi, kemiri, durian, jengkol, dan pete, berhasil tumbuh subur di lahan seluas 17 hektar.
Upaya restorasi ini tidak hanya memperbaiki ekosistem, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
BACA JUGA:7 Strategi Praktis untuk Mengurangi Porsi Makan Tanpa Rasa Lapar