Petani Desa Sungai Penoban Pulihkan 475 Hektar Hutan Sosial
Petani Desa Sungai Penoban Pulihkan 475 Hektar Hutan Sosial-Foto: ist-jambi independent
BACA JUGA:5 Rempah Ini Ampuh Lunturkan Lemak Perut, Yuk Coba!
Hutan sosial di Sungai Penoban kini menjadi surga bagi flora dan fauna. Setiap dua kali seminggu, anggota KTH dengan telaten memantau pertumbuhan tanaman kopi yang mulai berbuah lebat. Namun, kejutan terbesar datang dari penemuan jejak-jejak harimau Sumatera dan beruang.
"Saya sering menemukan jejak-jejak harimau Sumatera di sekitar area penanaman," ujar Frengki Sihombing, anggota KTH Penoban Lestari dengan penuh semangat.
Frengki bilang mereka sengaja membudidayakan madu untuk menarik beruang agar mengunjungi area rehabilitasi.
Menurutnya, ini menunjukkan bahwa upaya mereka berhasil menciptakan habitat yang mendukung keanekaragaman hayati. Dengan demikian, hutan sosial di Sungai Penoban tidak hanya menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat, tetapi juga menjadi rumah bagi berbagai jenis satwa liar.
Workshop ekonomi hijau di Tanjung Jabung Barat menjadi tonggak penting dalam kegiatan rehabilitasi hutan.
Diskusi mengenai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peran perempuan langsung diimplementasikan dalam praktik. Buktinya, 43% bibit yang ditanam berasal dari pembibitan yang dikelola oleh kelompok perempuan yang dibentuk melalui kegiatan rehabilitasi.
BACA JUGA:7 Strategi Praktis untuk Mengurangi Porsi Makan Tanpa Rasa Lapar
BACA JUGA:Penyelenggara Pilkada Diminta Optimalkan Pelayanan
Muhammad Khalil Kayani, Fasilitator Lapangan CAPPA, mengatakan bahwa kegiatan rehabilitasi yang dilakukan berhasil mendorong petani lebih aktif dalam kegiatan kehutanan sosial.
Para petani kini rutin melakukan patroli dan penanaman mandiri di area yang memerlukan rehabilitasi. Patroli dilakukan minimal sebulan sekali, dan beberapa petani bahkan melakukannya hingga dua atau tiga. (*)