Minta Manajemen Dievaluasi Total, Buntut Kekosongan Obat di RS Raden Mattaher

Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata meminta agar manajemen RS Raden Mattaher dievaluasi.-IST/ Jambi Independent-

JAMBI – Keterlambatan pengiriman obat di RSUD Raden Mattaher Jambi belakangan ini, menjadi sorotan.

Isu ini dipicu oleh keluhan pasien yang mendapati kekosongan obat fentanyl, sejenis narkotika yang biasa digunakan untuk bius dan penghilang nyeri pascaoperasi.

BACA JUGA:Cukup Bukti, Dua Pelaku Tersangka Kasus Perusakan TPS Sungai Penuh

BACA JUGA:Ko Apex Tersangka Lagi Kasus Penipuan dan Penggelapan


Pihak RSUD, melalui Kepala Subbagian TU dan Humas, Joni menyatakan keterlambatan disebabkan faktor hari libur.

"Kebetulan waktu itu hari Sabtu-Minggu, jadi ada keterlambatan pengiriman. Sekarang stok obat sudah tersedia," ujarnya.

Namun, persoalan ini memunculkan tudingan terkait hutang RSUD kepada Apotek Kimia Farma sebagai distributor obat.

Joni mengungkapkan bahwa sistem pengadaan obat memang memungkinkan adanya hutang.

"Biasanya, obat masuk dulu baru dibayar. Ini berlaku di semua rumah sakit," tambahnya.

Sementara itu, Wakil Direktur RSUD Raden Mattaher, Anton Trihartanto, menegaskan bahwa stok fentanyl kini aman hingga tahun depan.

“Pelayanan sudah berjalan normal,” ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua I DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata, bereaksi keras terhadap kejadian ini.

Ia mendesak Gubernur Jambi, Al Haris, untuk segera mengevaluasi kinerja manajemen RSUD.

"Direktur hingga staf bawah harus diperiksa. Saya sangat terkejut mengapa hal seperti ini bisa terjadi," katanya.

Ivan juga meminta agar hutang rumah sakit kepada distributor obat segera dilunasi untuk mencegah kejadian serupa.

"Semua pihak di RSUD harus fokus menyelesaikan hutang piutang ini. Kita tidak boleh lengah dalam menyediakan pelayanan kesehatan," tegasnya.

Sebelumnya, salah satu tenaga medis RSUD Raden Mattaher tersebut memposting keluhannya melalui media sosial terkait ketersediaan obat-obatan.  
Dalam unggahan di status WhatsApp yang beredar pada Selasa (3/12/2024), dokter tersebut menulis, “Obat habis, apotek tutup.”

Postingan ini memunculkan kekhawatiran publik mengenai pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut.  

Menanggapi keluhan tersebut, pihak manajemen rumah sakit membenarkan bahwa sempat terjadi kekosongan stok salah satu jenis obat.

Namun, mereka memastikan bahwa stok tersebut sudah kembali tersedia.  

“Obat yang dimaksud adalah obat narkotik untuk operasi non-darurat, dan saat ini stoknya sudah terpenuhi,” ungkap Anton Trihartanto, Wakil Direktur (Wadir) Bidang Pelayanan, RSUD Raden Mattaher Jambi, melalui pesan WhatsApp.

BACA JUGA: Pj Bupati Sarolangun,Tegaskan Pengisian JPT Pratama Sesuai Ketentuan

BACA JUGA: Pj Bupati Vahrial Adhi Hadiri Lomba Bertutur dan Baca Puisi


Ia menambahkan bahwa, pelayanan rumah sakit, termasuk jadwal operasi terencana, telah kembali berjalan normal.

"Operasi darurat tetap berlangsung tanpa gangguan," jelasnya.  

Meski masalah stok obat telah diatasi, kejadian ini mengundang perhatian publik. Banyak yang mempertanyakan bagaimana rumah sakit sebesar ini dapat mengalami kekosongan stok obat penting.  (mg06/zen)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan