Ladies Harus Tahu! Ini Faktor Risiko dan Gejala Batu Kantung Empedu Menurut Dokter
Ilustrasi penyakit batu empedu -ist-
JAKARTA - Batu kantung empedu menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak dialami oleh masyarakat, terutama wanita. Dokter spesialis bedah subspesialis bedah digestif konsultan RSCM, dr. Arnetta Naomi Louise Lalisang, Sp.B Subsp.BD(K), menjelaskan bahwa faktor risiko utama pembentukan batu kantung empedu dapat dikenali dengan istilah 4F (Female, Forty, Fertile, Fat), yang lebih sering menyerang wanita.
"Karena perempuan kan ada estrogen, ada hormon-hormon, dan itu semua kan ada hubungannya juga dengan kolesterol, jadi pada akhirnya meningkatkan kemungkinan terbentuknya batu kantung empedu tersebut. Tapi laki-laki juga tidak menutup kemungkinan bisa terkena," ujar dr. Arnetta dalam diskusi daring mengenai gejala batu empedu.
Dr. Arnetta mengungkapkan bahwa batu empedu terbentuk ketika lemak menghambat saluran empedu.
Perubahan gaya hidup juga berpotensi meningkatkan risiko batu kantung empedu pada usia di bawah 40 tahun, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait pola hidup dan risikonya terhadap batu empedu.
BACA JUGA:Timnas Indonesia Tanpa Rivaldo Pakpahan Saat Hadapi Filipina di ASEAN Cup 2024
BACA JUGA:5 Khasiat Air Rebusan Daun Seledri, Bantu Jaga Kesehatan Tubuh
Penyebab utama terbentuknya batu empedu adalah kontraksi empedu yang tidak optimal, sehingga cairan yang seharusnya mengalir dari hati ke usus halus tidak sepenuhnya keluar.
Akibatnya, cairan yang tersisa dalam kantung empedu mengkristal dan lama-kelamaan menjadi batu.
Gejala batu kantung empedu biasanya berupa nyeri pada perut kanan atas yang menjalar hingga ke punggung belakang.
Namun, ada pula gejala nonspesifik seperti perut terasa begah atau sering merasa mual, yang seringkali disangka sebagai gangguan lambung, maag, atau GERD.
BACA JUGA:Cara Mudah Mengecek Keaslian Madu di Rumah, Simak Tips Berikut
BACA JUGA:Jelang Tutup Tahun 2024, Yamaha Rilis WR155R dengan Sentuhan Grafis Terbaru
"Itu pasti spesifik banget, punggung rasa pegal-pegal, yang nggak spesifik misalnya suka ngeluh begah berulang, beberapa kali berobat berkali-kali dibilangnya lambung, maag atau GERD, ternyata di USG ada batu kantung empedunya," kata dr. Arnetta.
Selain nyeri, batu kantung empedu yang mengkristal juga dapat menyebabkan peradangan pada kantung empedu, yang disebut kolesistitis.
Dr. Arnetta menyarankan agar siapa pun yang mengalami gejala tersebut segera melakukan pemeriksaan USG untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan mencegah komplikasi serius, seperti penyumbatan saluran empedu yang bisa menyebabkan jaundice (kuning).
"Jadi kalau ada keluhan jangan ditahan, kadang ada yang mungkin self-diagnosing itu nggak boleh, harus tanya ke yang memang mengerti, bisa ke dokter penyakit dalam, bisa ke dokter bedah digestif," tegasnya.
BACA JUGA:Frugal Shopping: Cara Hemat Belanja untuk Sandwich Generation
BACA JUGA:Ini Dia Pilihan Minuman yang Bisa Membantu Menurunkan Gula Darah
Dengan deteksi dini dan pemeriksaan yang tepat, batu kantung empedu dapat ditangani dengan lebih baik untuk mencegah komplikasi yang lebih serius. (*)