Supaya Anak Konsentrasi Belajar di Sekolah
Memberikan rasa aman dan nyaman pada anak itu penting dalam pembelajaran. -Ist/Jambi Independent-
Melatih anak agar tetap bisa fokus di sekolah memang tidak mudah. Hal ini sering menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua dan guru. Bahkan perasaan "gagal mendidik anak" bisa tebersit dalam diri orangtua dan guru saat melihat anak tidak bisa berkonsentrasi. Jangan marah dan merasa frustasi dulu, berikut tips-tips yang bisa ibu lakukan untuk melatih konsentrasi anak agar ia bisa jauh lebih fokus di sekolah:
1. Berikan Rasa Nyaman Tapi Tetap Serius
Memberikan rasa aman dan nyaman pada anak itu penting dalam pembelajaran. Anak yang merasa tidak aman dan nyaman akan cenderung merasa gelisah, mudah terdistraksi dan susah fokus saat sedang belajar. Oleh karena itu, semua hal yang berhubungan dengan lingkungan belajar seperti suasana kelas dan cara guru mengajar perlu dibuat senyaman mungkin.
Walaupun demikian, jangan sampai anak jadi terlena dengan suasana yang nyaman dan malah jadi lebih ingin bermain daripada belajar. Jadi, suasana belajar harus dibuat rileks namun tetap serius agar anak tahu bahwa ia harus berkonsentrasi untuk belajar.
2. Ajak Bicara Dari Hati
Seberapa dekat ibu dengan Si Kecil selama ini? Apakah ibu sering mengajaknya berbicara dari hati ke hati setiap hari? Jika belum, inilah saatnya ibu bisa berbicara berdua dengan Si Kecil dan menanyakan padanya dengan lembut tentang hal apa yang membuat ia susah konsentrasi di sekolah. Ibu bisa memancing jawaban dari anak dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan seperti “Apa yang kamu pikirkan di kelas?”, “Apakah kegiatan di sekolah tidak menarik buat kamu?”, dan lain-lain.
BACA JUGA:Kalahkan Sevilla 4-2, Real Madrid geser Barcelona dari posisi dua
BACA JUGA:Evaluasi dan fokus kembali ke Kualifikasi Piala Dunia 2026
Dalam kesempatan ini, Si Kecil mungkin akan memberikan jawaban-jawaban yang terkesan bercanda atau tidak nyambung. Namun, ibu sebaiknya menahan emosi dan tetap sabar, karena kemarahan akan membuat anak makin menjauh.
3. Cari Tahu Sumber Permasalahannya
Enggak semua anak mampu mengungkapkan apa yang ia rasakan, pikirkan dan lakukan. Bila ini terjadi pada Si Kecil, ibu bisa melakukan “penelitian” tentangnya agar tahu letak permasalahannya di mana. Selain berbicara dari hati ke hati, ibu juga bisa berdiskusi dengan guru di sekolahnya untuk mengetahui bagaimana perilaku Si Kecil di sekolah atau kesulitan apa yang dialaminya, misalnya seperti teman yang sering mengganggu konsentrasinya, topik pembelajaran yang membosankan, dan sebagainya.
4. Belajar untuk Mendengar dan Lebih Memahami Anak
Orangtua sebaiknya juga mengevaluasi diri apakah selama ini sudah mencoba mendengar dan memahami anak dengan baik. Ketika berbicara dengan anak, usahakan agar dialog berjalan dua arah. Dengan demikian, anak akan memahami bahwa apa yang ia katakannya akan didengar oleh orangtuanya. Hal ini juga penting agar ibu juga dapat memahami minat dan bakat anak.
5. Bekerjasama dengan Guru di Sekolah
Bila ternyata penyebab anak tidak bisa berkonsentrasi karena ada masalah di sekolah, seperti teman yang suka mengganggu, maka ibu bisa bekerjasama dengan guru untuk mengatasinya. Misalnya, ibu bisa minta pada guru untuk memindahkan posisi duduk anak ke tempat yang lebih nyaman agar ia tidak diganggu temannya dan dapat lebih berkonsentrasi di kelas. Namun ingat, ibu sebaiknya minta pendapat dari Si Kecil dulu sebelum memindahkan posisi duduknya agar anak tidak merasa terpaksa untuk pindah dan malah menimbulkan masalah baru.
BACA JUGA:4 Kue Tradisional Saat Perayaan Natal dari Berbagai Negara
BACA JUGA:Liburan Akhir Tahun Tanpa Bikin Dompet Tipis
Namun, bila masalahnya adalah karena topik pelajaran di sekolah yang membosankan, maka ibu bisa membantu anak memahami pelajaran dengan cara yang lebih menyenangkan, seperti mengaitkan antara mata pelajaran dengan tokoh kartun kesukaannya.(*)