Respon Keluhan Warga Soal Banjir Kemas Faried Siap Cari Solusi

--

Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried Alfarelly (KFA), kembali menunjukkan komitmennya dalam menyerap aspirasi masyarakat dengan mendatangi warga Perumahan Mutiara Kenali 2 dan 3 di RT 17, Kelurahan Kenali Asam, Kecamatan Kotabaru, Minggu (5/1) pagi.


Kedatangan Faried kali ini untuk mendengarkan langsung keluhan dari warga yang terdampak banjir, khususnya saat hujan dengan intensitas tinggi.
Pertemuan ini dihadiri juga oleh Lurah Kenali Asam, Halilludin, Ketua Forum RT Kota Jambi, Suparyono, serta sejumlah Ketua RT setempat.
Halilludin berharap agar keluhan warga bisa segera mendapat solusi yang tepat dari Pemkot Jambi, khususnya dari pihak DPRD.


“Semoga aspirasi warga ini bisa segera terealisasi dan mendapat perhatian dari Ketua DPRD,” harap Halilludin.
Sementara itu, Suparyono menyampaikan kondisi memprihatinkan yang dialami warga RT 17.


Ia menceritakan, pasca-pembangunan perumahan di kawasan tersebut, kolam penampung air yang ada ditutup. Akibatnya, saat hujan deras, kawasan perumahan menjadi langganan banjir.


“Setelah ada pembangunan perumahan, kolam penampung air ditutup. Inilah yang menyebabkan banjir di wilayah ini. Kami berharap aspirasi ini bisa segera disampaikan kepada pihak terkait,” ujar Suparyono.
Ia juga menambahkan, bersama Ketua DPRD Kota Jambi, mereka berharap bisa mencari solusi yang konkret untuk mengatasi masalah banjir ini agar tidak terus berulang di masa depan.


Menanggapi keluhan tersebut, Kemas Faried Alfarelly menegaskan bahwa, dirinya hadir bukan hanya untuk wilayah daerah pemilihannya, tetapi untuk seluruh masyarakat Kota Jambi.
Ia berkomitmen untuk mendengarkan dan menangani setiap permasalahan yang dialami warga.
“Saya hadir di sini bukan hanya karena ini adalah daerah pemilihan saya, tetapi saya bekerja untuk masyarakat Kota Jambi. Program kerja saya fokus pada kepentingan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Faried.


Faried mengakui bahwa, permasalahan banjir yang dikeluhkan warga RT 17 juga dirasakan di beberapa daerah lainnya, seperti Sungai Putri, Murni, dan Legok.
Ia menambahkan, bahwa masalah banjir bukan satu-satunya yang perlu diperhatikan, melainkan juga masalah lain seperti UMKM yang juga perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah.


“Banjir bukan hanya masalah yang terjadi di sini, tetapi di beberapa tempat lain juga. Ketua RT harus terus berkomunikasi dengan anggota dewan, baik masalah banjir maupun isu lainnya. Mudah-mudahan kami bisa anggarkan solusi untuk masalah ini pada tahun 2026,” tambahnya.
Keluhan juga datang dari warga setempat. Ari, salah seorang warga RT 17, mengungkapkan bahwa pembangunan perumahan baru dan kondisi drainase yang kecil membuat wilayah mereka sering terendam banjir.


“Dulu kami tidak pernah terendam banjir, tapi sejak ada pembangunan perumahan dan drainase yang kecil, rumah kami selalu terendam setiap hujan. Kami berharap aspirasi ini segera ditanggapi agar warga bisa nyaman,” keluh Ari.


Rendra, warga lainnya, juga merasakan dampak yang sama. Ia menyatakan bahwa sejak pembangunan perumahan, banjir menjadi masalah rutin yang tak kunjung teratasi.
“Selama delapan tahun saya tinggal di sini, baru sekarang rumah saya terendam banjir. Kami sudah meminta kepada pihak developer untuk memperbaiki drainase, tapi sampai sekarang belum ada tindakan nyata,” ujar Rendra.


Menanggapi keluhan warga, Kemas Faried menyampaikan bahwa dirinya akan membawa permasalahan ini ke Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Bidang Sumber Daya Air (SDA) untuk melakukan pengecekan lapangan dan melihat kondisi drainase secara langsung.
“Untuk masalah drainase, kami akan mengundang Dinas PU dan pihak developer untuk melakukan rapat dengar pendapat (RDP) agar bisa menemukan solusi bersama,” tegas Faried.(zen)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan