Tiga Serangkai
Disway--
Selama satu minggu itu saya kerja siang malam bersama para wartawan dan karyawan Fajar. Sore sampai malam saya bekerja bersama wartawan dan redaktur.
Setelah tengah malam saya bekerja dengan orang-orang percetakan.
Setelah subuh saya bekerja bersama karyawan distribusi. Baru tidur setelah pukul 06.00 pagi.
Pukul 09.00 sudah harus bangun. Bekerja bersama orang-orang administrasi.
Begitulah tiap hari. Sampai Fajar terbit kembali. Sampai semuanya berjalan lancar.
Tiap hari pula makannya nasi bungkus. Tidak bisa makan banyak. Toilet kantor itu lebih buruk dari toilet terminal bus masa lalu. Di dalam kamar mandinya harus ada ganjal bata agar kaki tidak terendam air.
Setelah itu saya masih begitu sering ke Makassar. Fajar harus berhasil. Harus jadi yang terbesar di Sulsel.