Kamis, 30 Jan 2025
Network
Beranda
Utama
Nasional
Internasional
Seputar Jambi
Jambi City
Jambi Barat
Jambi Timur
Target
Politik
Opini
Disway
Tokoh
Inforial
Society
Komunitas
Otomotif
Lifestyle
Edukasia
Kesehatan
Tips
Sport
Entertainment
Network
Beranda
Lifestyle
Detail Artikel
5 Kebiasaan dalam Menyambut Tahun Baru Imlek
Reporter:
Antara
|
Editor:
Rizal Zebua
|
Minggu , 26 Jan 2025 - 21:13
--
5 kebiasaan dalam menyambut tahun baru imlek tahun baru imlek adalah salah satu perayaan besar yang dinanti-nantikan. khususnya oleh masyarakat tionghoa di indonesia. tradisi itu bukan hanya soal berkumpul bersama keluarga. tetapi juga dipenuhi dengan berbagai kebiasaan unik yang sarat makna. dari membersihkan rumah hingga menyajikan makanan khas. setiap kebiasaan memiliki filosofi tersendiri. berikut 5 kebiasaan yang kerap dilakukan masyarakat indonesia dalam menyambut imlek. 1. membersihkan rumah: simbol menyapu habis kesialan beberapa hari menjelang imlek, rumah-rumah mulai terlihat lebih sibuk dari biasanya. aktivitas membersihkan rumah bukan sekadar rutinitas biasa. tetapi simbol "menyapu" kesialan dan energi negatif di tahun sebelumnya. dari menyapu lantai, membersihkan kaca, hingga merapikan halaman, semua dilakukan dengan penuh semangat. tidak jarang cat rumah pun diperbarui. agar terlihat lebih segar dan cerah. menurut tradisi, rumah yang bersih melambangkan awal yang baru dan harapan akan keberuntungan di tahun mendatang. namun, ada pantangan yang harus diperhatikan. tepat di hari imlek, menyapu rumah dianggap tabu. masyarakat percaya bahwa menyapu di hari itu bisa "mengusir" keberuntungan yang baru saja datang. maka, kebersihan harus dipastikan sebelum malam pergantian tahun. selain itu, dekorasi khas imlek seperti lampion merah, tempelan huruf "fu" (福) yang berarti keberuntungan, dan hiasan berbentuk ular (sesuai shio tahun ini) juga mulai dipasang. suasana rumah pun terasa lebih hangat. seolah mengundang keberuntungan masuk. 2. membeli pakaian baru: awal baru dengan penampilan baru imlek juga identik dengan kebiasaan membeli pakaian baru. tradisi itu melambangkan pembaruan diri. meninggalkan masa lalu, menyambut tahun baru dengan semangat yang lebih baik. warna merah menjadi favorit. merah dalam budaya tionghoa melambangkan keberuntungan, kebahagiaan, dan kemakmuran. maka, tidak heran jika pusat perbelanjaan penuh sesak oleh keluarga yang berburu busana merah menjelang imlek. anak-anak paling antusias. selain mendapatkan pakaian baru, mereka juga kerap diberikan angpao saat imlek tiba. tradisi itu menjadi cara keluarga untuk memberikan harapan baik kepada generasi muda. namun, tidak hanya soal pakaian merah. banyak juga yang memilih pakaian dengan desain modern, tetapi tetap mempertahankan sentuhan tradisional seperti motif naga, bunga sakura, atau ornamen emas. itu menjadi bukti bagaimana tradisi dan modernitas bisa berjalan beriringan. 3. menyajikan makanan khas imlek: doa dalam setiap hidangan imlek tidak akan lengkap tanpa kehadiran makanan. meja makan menjadi saksi tradisi kuliner dalam perayaan itu. setiap hidangan memiliki makna simbolis yang dalam. ikan, misalnya, melambangkan kelimpahan dan rezeki yang berlimpah. biasanya ikan disajikan utuh. lengkap dengan kepala dan ekor, sebagai tanda keberhasilan yang utuh. ada juga kue keranjang yang melambangkan hubungan keluarga yang erat. teksturnya yang lengket menggambarkan ikatan yang tak terpisahkan. tak ketinggalan, mi panjang umur menjadi favorit. hidangan itu dipercaya membawa harapan akan usia yang panjang. proses memasaknya pun harus hati-hati—mi tidak boleh putus. karena dianggap bisa membawa sial. di beberapa keluarga, makan malam imlek juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga besar. itu adalah kesempatan untuk berbagi cerita, mengenang masa lalu, dan merencanakan masa depan dengan suasana penuh kehangatan. 4. memberikan angpao: simbol doa dan harapan baik siapa yang tidak suka menerima angpao? tradisi memberikan amplop merah itu adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu. terutama oleh anak-anak dan mereka yang belum menikah. angpao bukan hanya sekadar uang. warna merah pada amplop melambangkan keberuntungan. sedangkan uang di dalamnya adalah doa untuk rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan penerimanya. orang tua biasanya memberikan angpao kepada anak-anak. pasangan suami istri memberi angpao kepada kerabat yang belum menikah. jumlah uang yang diberikan tidak sembarangan. angka delapan sering menjadi pilihan. karena dalam budaya tionghoa, angka itu melambangkan keberuntungan tanpa akhir. sebaliknya, angka empat dihindari. karena pengucapan angka empat mirip dengan kata "kematian." selain memberikan angpao, ada juga tradisi unik di beberapa daerah di indonesia. beberapa keluarga memberikan angpao kepada pekerja rumah tangga, supir, atau bahkan tetangga sekitar sebagai bentuk berbagi kebahagiaan. tradisi itu menjadi pengingat. bahwa imlek adalah momen untuk saling berbagi. 5. bersembahyang di kelenteng: menghormati leluhur dan berdoa untuk masa depan pagi hari di tahun baru imlek, kelenteng-kelenteng di seluruh indonesia dipenuhi oleh umat yang bersembahyang. tradisi itu adalah cara masyarakat tionghoa untuk menghormati leluhur dan memanjatkan doa. bersembahyang di kelenteng biasanya dimulai dengan membakar hio (dupa) dan memberikan persembahan berupa makanan, buah, atau minuman kepada para dewa. di beberapa tempat, umat juga memanjatkan doa di depan altar keluarga di rumah. tradisi itu mengajarkan pentingnya menghormati asal-usul dan memulai tahun dengan hati yang bersih. momen itu juga sering dimanfaatkan untuk meminta berkah. baik untuk kesehatan, kelimpahan rezeki, maupun kesuksesan di masa depan. di indonesia, suasana kelenteng saat imlek terasa sangat khas. hiasan lampion merah yang berkilauan, aroma dupa yang semerbak, dan keramaian umat yang berpakaian tradisional memberikan atmosfer yang magis sekaligus damai. perayaan imlek di indonesia bukan sekadar tradisi, tetapi juga wujud kebersamaan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. dari membersihkan rumah hingga bersembahyang di kelenteng, setiap kebiasaan memiliki filosofi yang mendalam. melalui kebiasaan-kebiasaan ini, imlek menjadi lebih dari sekadar perayaan tahun baru. itu adalah momen refleksi, kebersamaan, dan semangat baru untuk menghadapi masa depan. jadi, sudahkah anda siap menyambut imlek tahun ini? (*)
1
2
3
4
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Jambi Independent 27 Januari 2025
Berita Terkini
OIKN Minta Dukungan Kementerian PU Selesaikan Tol di Kota Nusantara
Nasional
4 jam
Hal-hal yang Pantang Dilakukan saat Perayaan Imlek
Nasional
5 jam
Bupati Batanghari Hadiri Acara Alih Tugas Kepala DLH Zamzami
Jambi Timur
16 jam
Ikuti Test Ride Honda, Kumpulkan Poin Hepigo dengan SINSENGO
Inforial
16 jam
Upaya Hukum dan Upaya Paksa
Target
16 jam
Berita Terpopuler
Sasar 120 Ribu Siswa Program Makan Bergizi Gratis di Kota Jambi
Jambi City
17 jam
Deepseek, Asisten AI Buatan Tiongkok yang Ancam ChatGPT
Lifestyle
18 jam
Bupati Batanghari Hadiri Acara Alih Tugas Kepala DLH Zamzami
Jambi Timur
16 jam
Lomba Heboh
Disway
17 jam
Sri: Jadikan Momentum Introspeksi Diri, Peringatan Isra Mi’raj 1446 Hijriah
Jambi City
17 jam
Berita Pilihan
Gol Manis Radja Nainggolan Bersama Lokeren-Temse Tercoreng Kasus kokain
Sport
2 hari
Mantan Pemain Bhayangkara FC, Radja Nainggolan Ditangkap Gara-gara Kokain
Sport
2 hari
Rp 48,8 T untuk Kelanjutan Pembangunan IKN
Utama
1 minggu
Ramai Keluhan Biaya Tes Kesehatan PPPK Capai Rp500 Ribu, BKPSDM Sarolangun Angkat Bicara
Jambi Barat
1 minggu
Jalan Rusak di Bukit Bulan Kecamatan Limun Bakal Diperbaiki, Pj Bupati Sarolangun Sebut Pakai Dana BTT
Jambi Barat
1 minggu