5 Kebiasaan dalam Menyambut Tahun Baru Imlek
--
Tak ketinggalan, mi panjang umur menjadi favorit. Hidangan itu dipercaya membawa harapan akan usia yang panjang. Proses memasaknya pun harus hati-hati—mi tidak boleh putus. Karena dianggap bisa membawa sial.
Di beberapa keluarga, makan malam Imlek juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga besar. Itu adalah kesempatan untuk berbagi cerita, mengenang masa lalu, dan merencanakan masa depan dengan suasana penuh kehangatan.
4. Memberikan Angpao: Simbol Doa dan Harapan Baik
Siapa yang tidak suka menerima angpao? Tradisi memberikan amplop merah itu adalah salah satu momen yang paling ditunggu-tunggu. Terutama oleh anak-anak dan mereka yang belum menikah.
Angpao bukan hanya sekadar uang. Warna merah pada amplop melambangkan keberuntungan. Sedangkan uang di dalamnya adalah doa untuk rezeki, kesehatan, dan kebahagiaan penerimanya.
Orang tua biasanya memberikan angpao kepada anak-anak. Pasangan suami istri memberi angpao kepada kerabat yang belum menikah.
Jumlah uang yang diberikan tidak sembarangan. Angka delapan sering menjadi pilihan. Karena dalam budaya Tionghoa, angka itu melambangkan keberuntungan tanpa akhir. Sebaliknya, angka empat dihindari. Karena pengucapan angka empat mirip dengan kata "kematian."
Selain memberikan angpao, ada juga tradisi unik di beberapa daerah di Indonesia. Beberapa keluarga memberikan angpao kepada pekerja rumah tangga, supir, atau bahkan tetangga sekitar sebagai bentuk berbagi kebahagiaan. Tradisi itu menjadi pengingat. Bahwa Imlek adalah momen untuk saling berbagi.