5 Kebiasaan dalam Menyambut Tahun Baru Imlek
--
5. Bersembahyang di Kelenteng: Menghormati Leluhur dan Berdoa untuk Masa Depan
Pagi hari di tahun baru Imlek, kelenteng-kelenteng di seluruh Indonesia dipenuhi oleh umat yang bersembahyang. Tradisi itu adalah cara masyarakat Tionghoa untuk menghormati leluhur dan memanjatkan doa.
Bersembahyang di kelenteng biasanya dimulai dengan membakar hio (dupa) dan memberikan persembahan berupa makanan, buah, atau minuman kepada para dewa. Di beberapa tempat, umat juga memanjatkan doa di depan altar keluarga di rumah.
Tradisi itu mengajarkan pentingnya menghormati asal-usul dan memulai tahun dengan hati yang bersih. Momen itu juga sering dimanfaatkan untuk meminta berkah. Baik untuk kesehatan, kelimpahan rezeki, maupun kesuksesan di masa depan.
Di Indonesia, suasana kelenteng saat Imlek terasa sangat khas. Hiasan lampion merah yang berkilauan, aroma dupa yang semerbak, dan keramaian umat yang berpakaian tradisional memberikan atmosfer yang magis sekaligus damai.
Perayaan Imlek di Indonesia bukan sekadar tradisi, tetapi juga wujud kebersamaan dan harapan akan kehidupan yang lebih baik. Dari membersihkan rumah hingga bersembahyang di kelenteng, setiap kebiasaan memiliki filosofi yang mendalam.
Melalui kebiasaan-kebiasaan ini, Imlek menjadi lebih dari sekadar perayaan tahun baru. Itu adalah momen refleksi, kebersamaan, dan semangat baru untuk menghadapi masa depan. Jadi, sudahkah Anda siap menyambut Imlek tahun ini? (*)