HKTI Berkomitmen ! SAH Minta Pemerintah Perhatikan Ketersediaan Pangan dan BBM saat Nataru
--
JAMBI - Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Jambi yang juga Anggota DPR RI dari Provinsi Jambi Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM (SAH) meminta pemerintah bisa mengantisipasi kenaikan harga pangan jelang perayaan natal dan tahun baru 2023.
Hal ini disampaikannya dalam informal meeting kaleidoskop 2023 menyambut 2024 (21/12) kemarin.
"Saya pikir di akhir tahun ini pemerintah harus mengantisipasi kenaikan harga pangan di masyarakat."
BACA JUGA:Dinas Perhubungan Jambi Batasi angkutan Batubara selama Nataru
BACA JUGA:Narkoba Senilai Rp5 Miliar dimusnahkan
Karena menurutnya natal dan tahun baru akan ada peningkatan permintaan kebutuhan bahan pokok yang akan memicu kenaikan harga pangan, ataupun kelangkaan beberapa komoditi pangan baik karena stok yang kurang maupun ulah spekulan.
Sehingga Anggota Fraksi partai Gerindra yang dijuluki Bapak Beasiswa Jambi ini meminta pemerintah dan kepolisian waspada dalam hal pengawasan tata niaga bahan pokok tersebut.
"Permintaan yang tinggi akan memicu kenaikan harga, jika tidak di awasi akan memancing ulah spekulan untuk mencari keuntungan besar, menimbun barang agar langka dan menarik untung yang besar menyusahkan konsumen," ungkapnya.
Dalam hal mengantisipasi kelangkaan pangan ini SAH mengatakan ada beberapa hal yang harus di perhatikan pemerintah, pertama mengamankan pasokan barang atau rantai distribusi pangan, kedua, meminimalisir dampak cuaca, dan ketiga pengendalian serangan hama.
Ketiga faktor tersebut menurutnya terbentang dari hulu ke hilir masalah pangan secara nasional, sehingga membutuhkan koordinasi yang kuat berbasis data dalam mengamankan jalur pengadaan pangan nasional.
Seperti masalah distribusi dimana daerah di Indonesia waktu panen komoditas pangan tidak serempak, ini perlu di ketahui secara seksama data supply and demand antar daerah.
"Masalah pangan jangan ada yang berlebih ataupun yang kurang, karena stok berlebih harga jatuh, stok kurang harga melonjak, mengatur ini semua butuh koordinasi yang berbasis data, agar kelangkaan pangan di hari Natal dan tahun baru bisa kita atasi," tandasnya.(*)