Satu Mobil Hanyut di Sungai Bungkal

--
Kerinci dan Sungaipenuh diguyur hujan lebat sejak Rabu (26/2) sore hingga dini hari, menyebabkan bencana longsor di beberapa titik. Salah satu lokasi yang terdampak parah adalah Sungai Bungkal, yang meluap hingga menyebabkan longsornya bibir sungai. Akibat kejadian ini, satu unit mobil terseret arus sungai dan hanyut sejauh 500 meter.
Heri, salah seorang warga Sungai Jernih, membenarkan insiden tersebut.
"Ya, ada satu mobil terbawa arus Sungai Bungkal karena hujan lebat sejak sore hingga dini hari. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 23.00, Rabu malam," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Desa Sungai Jernih, Rudi. Menurutnya, mobil tersebut hanyut setelah terjadi longsor di dekat jembatan Sungai Jernih. Selain itu, terdapat satu unit mobil lainnya yang juga terseret akibat longsor dan ikut hanyut sejauh 500 meter.
"Benar, ada satu mobil yang hanyut setelah terjadi longsor di dekat jembatan Sungai Jernih. Curah hujan yang tinggi menyebabkan air sungai meluap, sehingga tanah di sekitar sungai menjadi labil dan terjadi longsor. Selain mobil yang hanyut, longsor juga terjadi di beberapa titik di desa kami," jelasnya.
Lebih lanjut, Rudi menambahkan bahwa hingga saat ini, sudah terdata ada enam titik longsor di Desa Sungai Jernih. Kondisi ini menyebabkan akses transportasi terganggu, terutama bagi kendaraan yang melewati jalan di desa tersebut.
"Kami masih melakukan pendataan lebih lanjut. Longsor ini menyebabkan jalan desa sulit dilalui, dan kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat melewati daerah rawan longsor," tambahnya.
Selain dampak longsor, derasnya arus Sungai Bungkal juga menimbulkan kekhawatiran bagi warga sekitar. Meskipun hujan telah mereda, debit air sungai masih cukup tinggi dan arusnya deras. Pihak pemerintah desa bersama tim evakuasi telah berupaya melakukan penanganan terhadap mobil yang hanyut dengan menggunakan alat berat.
"Untuk mobil yang terbawa arus sudah berhasil diangkat dengan alat berat. Namun, kami tetap waspada terhadap potensi longsor susulan, mengingat kondisi tanah yang masih labil," ujar Rudi.
Pemerintah setempat mengimbau warga yang tinggal di sekitar sungai dan daerah rawan longsor untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi. Tim gabungan dari BPBD, TNI, dan warga setempat juga terus melakukan pemantauan serta pembersihan di lokasi-lokasi terdampak.
"Kami akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan penanganan bencana ini berjalan dengan baik. Selain itu, kami meminta masyarakat untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda longsor di sekitar tempat tinggal mereka," tutup Rudi. (sap)