Indonesia Harus Bangkit di Tengah Gempuran Industri Otomotif Asing

Suasana stan penjualan mobil di ajang IIMS 2025, yang digelar di JIExpo Kemayoran Jakarta 13-23 Februari. -HO-MMKSI -

JAKARTA  – Indonesia dihadapkan pada tantangan besar dalam industri otomotif, terutama dengan masuknya berbagai jenama otomotif asal China, Jepang, Korea Selatan, dan Eropa yang semakin gencar bersaing di pasar domestik.

Untuk itu, pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, menyarankan agar Indonesia segera membangun industri otomotif nasional yang lebih kompetitif.

Menurut Yannes, salah satu langkah strategis yang perlu diambil adalah dengan menghidupkan kembali ambisi untuk menciptakan mobil nasional. 

"Indonesia perlu membangun industri otomotif nasional yang kompetitif dengan pendekatan yang lebih realistis, seperti bermitra dengan perusahaan teknologi atau manufaktur global, termasuk yang berasal dari China," ujarnya.

BACA JUGA:Paulus Tannos Jalani Proses Penuntutan di Singapura 

BACA JUGA:Kaya Gila

Yannes juga menjelaskan bahwa kolaborasi ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan desain dan komponen kunci kendaraan, sambil tetap mempertahankan identitas lokal. 

Pentingnya meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga 70-80 persen untuk semua jenis kendaraan, termasuk kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV), juga menjadi perhatian utama dalam memperkuat daya saing industri otomotif Indonesia.

Pemerintah, menurut Yannes, perlu memberikan insentif pajak yang mendukung produsen lokal untuk memproduksi komponen dalam negeri, seperti baterai, motor listrik, dan bodi kendaraan. 

"Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia yang dapat dimanfaatkan untuk membangun industri baterai lokal. Kerja sama dengan perusahaan seperti CATL dari China atau LG Chem dari Korea bisa diperluas, dengan syarat adanya transfer teknologi dan pembentukan perusahaan patungan yang mayoritas sahamnya dimiliki Indonesia," katanya.

BACA JUGA:Tersangkut di Kabel Bertegangan Tinggi, Buruh Harian Alami Kecelakaan Kerja

BACA JUGA:Al Haris Tekankan Soal Pembangunan, Gubernur Hadiri Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Merangin Periode 2025-20

Untuk mendorong partisipasi produsen lokal, Yannes juga mengusulkan agar subsidi EV dialihkan dari konsumen ke produsen lokal yang memiliki komitmen tinggi dalam membangun ekosistem industri di Indonesia, seperti fasilitas perakitan atau penelitian dan pengembangan (R&D). 

Selain itu, penerapan standar kualitas yang ketat, seperti keamanan dan emisi, serta pembatasan impor kendaraan CBU, dapat memaksa merek asing untuk merakit kendaraan mereka di Indonesia, yang pada gilirannya akan menciptakan lapangan kerja dan memberikan nilai tambah untuk ekonomi lokal.

Indonesia, lanjut Yannes, juga memiliki potensi besar dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni di sektor otomotif. Jika pemerintah dapat memberikan perhatian lebih pada kerja sama dengan universitas dan industri, Indonesia akan memiliki keunggulan kompetitif, terutama dalam teknologi baterai atau kendaraan otonom.

"Pendidikan dan pelatihan untuk tenaga kerja di bidang manufaktur EV, perawatan baterai, dan teknologi digital sangat penting untuk memastikan Indonesia bisa berpartisipasi dalam industri ini," ujarnya.

BACA JUGA:Ambo Sebut Diding-Helen Bandar, Pengungkapan Jaringan Narkoba Kelas Kakap Jambi

BACA JUGA:Al Haris Tekankan Soal Pembangunan, Gubernur Hadiri Sertijab Bupati dan Wakil Bupati Merangin Periode 2025-20

Selain itu, untuk memfasilitasi daya beli masyarakat terhadap kendaraan lokal, pemerintah diharapkan dapat memberikan kemudahan seperti keringanan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) atau kredit berbunga rendah. 

Indonesia juga perlu menghindari ketergantungan pada satu negara, dan mulai menjajaki kerja sama dengan negara-negara industri lain seperti Korea Selatan atau India.

Yannes menekankan pentingnya pengembangan fasilitas penunjang, seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yang harus dipercepat untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik yang berkelanjutan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan