Ifan Sebut Sudah Lama Hidup Enak di Indonesia, Alasan Terima Tawaran Jadi Dirut PFN

DIRUT PFN: Ifan Seventeen saat bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto.-jambi independent-Jambi Independent
JAKARTA - Ifan Seventeen menerima tawaran menjadi Direktur Utama Perum Produksi Film Negara (PFN), bukan tanpa asalan. Ifan mengaku bahwa keputusan ini bukan soal jabatan atau ambisi pribadi, melainkan keinginannya untuk berkontribusi lebih besar bagi Indonesia.
"Saya merasa sudah terlalu lama hidup enak di negera yang kita cintai. Saatnya untuk melakukan timbal balik dengan cara mengabdi," kata Ifan.
"Jadi begitu ditawarkan, saya rasa ini kesempatan saya ntuk pengabdian yang saya yakini," sambungnya.
Lebih lanjut, Ifan Seventeen menjelaskan terkait kritikan publik yang menilai dirinya tidak memiliki dasar atau latar belakang untuk memimpin dunia perfilman.
BACA JUGA:Rosan Roeslani: Pengurus Danantara Bukan Titipan
BACA JUGA:Setahun Sekali
"Berbekal pengalaman menjadi Dirut di 2 perusahaan di bidang kreatif dan rumah produksi, gelar sarjana manajemen, menyutradarai 3 klip Seventeen," katanya.
Dengan latar belakang dan segala pengalaman yang dimilikinya, ia yakin dapat memimpin PT PFN.
"Salah satu executive producer di film 'Kemarin' 2020 dan 'Kau dan Dia' 2022 dan ikut main di beberapa film. Bismillah saya memantaskan diri untuk pengabdian," lanjutnya.
Sejak ditunjuk sebagai Dirut PFN, Ifan langsung dihadapkan pada berbagai tantangan besar, mulai dari kondisi keuangan perusahaan yang kurang sehat hingga permasalahan utang miliaran rupiah dan tunggakan Tunjangan Hari Raya (THR) pegawai.
Meski begitu, Ifan tetap optimis bahwa dengan kerja keras dan strategi yang tepat, PFN bisa kembali berjaya di industri film Indonesia.
"Saya sadar bahwa ini bukan tugas mudah. Tapi kalau kita tidak mulai sekarang, kapan lagi? Saya percaya bahwa PFN punya potensi besar untuk bangkit," pungkasnya. (*)