Tim USAR Indonesia Sudah Temukan 5 Jasad

PENCARIAN: Pencarian jasad korban gempa Myanmar di daerah Thukha Theiddhi Ward.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAKARTA - Tim Urban Search And Rescue (USAR) Indonesia kembali menemukan 2 jasad korban gempa Myannmar di kompleks perumahan pegawai negeri sipil (PNS) daerah Thukha Theiddhi Ward, Naypyidaw.
Kondisi 2 jasad tersebut dalam kondisi tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempabumi M7.7 Myanmar. Adapun sebelumnya tim USAR telah mengevakuasi 3 jasad korban gempa di perumahan PNS.
Sehingga saat ini total sudah 5 jasad korban gempa Myanmar yang dievakuasi tim USAR.
BACA JUGA:Rekomendasi HP Samsung Rp2 Jutaan untuk Meriahkan Lebaran 2025,
BACA JUGA:Inovasi Karaoke Portabel Resmi Masuk Indonesia, Hadirkan Pengalaman Karaoke Praktis dan Menyenangkan
“Untuk tim USAR sudah hari kedua sudah melaksanakan tugas, sudah berhasil menemukan (korban tertimbun),” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melalui keterangan tertulis pada Jumat (4/4).
Suharyanto mengungkapkan tim bantuan kemanusiaan Indonesia yang sudah berada di Myanmar sejak Senin, 31 Maret 2025, di saat mayoritas masyarakat di Indonesia sedang menjalani hari raya idul fitri.
“Sejauh ini pelaksanaan tugas cukup baik, terkait berkoordinasi terus dilakukan dengan otoritas pemerintah Myanmar,” kata Suharyanto.
Setelah kemarin Tim USAR berhasil menemukan tiga korban meninggal dunia, hari ini lanjut Suharyanto, kembali menemukan 2 korban meninggal dunia yang tertimbun reruntuhan bangunan.
“Dengan segala perjuangan, dua hari sudah berhasil menemukan korban,” tutur Suharyanto.
Suharyanto juga berpesan kepada personel Emergency Medical Team (EMT) yang juga tiba di Myanmar bersama delegasi lainnya hari ini.
“EMT datang ke sini bertugas selama 30 hari ke depan, sudah disiapkan semuanya untuk lokasi bertugas dan poskonnya. Lokasi penugasan jaraknya 20 menit dari posko, mulai besok melihat ke tempat penugasan membuat rumah sakit lapangan,” imbaunya
“Kemudian nanti dievaluasi misalkan seminggu banyak pasien-pasien karena korban gempa, tidak perlu pindah. Namun kalau dibutuhkan di lokasi lain, silakan menyesuaikan,” pungkasnya. (*)