Sultan Rifat Alfatih Bangkit dari Musibah, Dukung Penuh Sang Adik di Kopi Good Day DBL Camp

Bentuk dukungan Rifat kepada adiknya bukan hanya sekadar kehadiran fisik. Ia juga selalu berusaha menjaga mental Rafif tetap kuat.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
Jakarta – Nama Sultan Rifat Alfatih kembali mencuri perhatian publik. Usai melewati masa sulit akibat insiden kabel fiber optik yang membuatnya kehilangan pita suara dan saluran pernapasan lewat hidung, kini Rifat tampil memberikan dukungan penuh kepada adiknya, Sultan Rafif Alfatih, yang terpilih mengikuti Kopi Good Day DBL Camp yang merupakan kamp pelatihan basket pelajar terbesar di Indonesia.
Ditemani kedua orang tuanya, Rifat terlihat di sebuah hotel kawasan Jakarta Selatan pada Senin (28/04), mengantar Rafif memulai perjalanan barunya di dunia basket. Momen ini terasa sangat spesial bagi Rifat, yang mengaku selalu ingin berada di sisi adiknya, apalagi saat Rafif mengalami masa-masa sulit. “Terutama aku ingin sekali ada di sampingnya untuk bisa membuatnya bounce back ketika dia sedang ngedown,” ungkap Rifat dengan penuh haru.
Bentuk dukungan Rifat kepada adiknya bukan hanya sekadar kehadiran fisik. Ia juga selalu berusaha menjaga mental Rafif tetap kuat, terutama saat Rafif mengalami tekanan di lapangan. Rifat ingin memastikan bahwa saat adiknya "down", ia bisa segera bangkit lagi, atau dalam istilah anak basket, "wangi lagi".
Dalam pandangan Rifat, perkembangan Rafif di basket meningkat pesat, khususnya dari segi mental bertanding. Rafif kini sudah lebih berani untuk melakukan penetrasi ke dalam pertahanan lawan, melakukan slice, dan tidak hanya shooting dari luar. Hal ini menjadi salah satu poin highlight yang sangat disyukuri oleh Rifat dan keluarganya. Sesekali, keduanya juga menyempatkan bermain basket bersama untuk menjaga kedekatan mereka.
BACA JUGA:Kemas Faried Jadi Wakil Ketua Umum Adeksi, Usulkan Musyawarah Jadi Jalan Demokrasi
BACA JUGA:Walikota Jambi Luncurkan ‘Pak BOS’, Permudah Pengurusan PBG dan Dorong PAD
Meski saat ini Rifat menempuh pendidikan di Malang sementara Rafif bersekolah di Jakarta, jarak tidak menghalangi dukungan kakak kepada adiknya. Rifat kerap menyaksikan pertandingan Rafif melalui live streaming saat tampil di Honda DBL with Kopi Good Day 2024 Banten dan tetap memberikan semangat dari jauh.
Perjalanan Rifat sendiri hingga momen ini tidaklah mudah. Setelah insiden yang menimpanya, Rifat harus menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati selama kurang lebih 117 hari, mendapatkan perhatian khusus dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Selama masa penyembuhan, Rifat sempat mengalami kesulitan makan, hanya bisa melihat orang lain makan atau memasak tanpa bisa ikut menikmati.
Ketika akhirnya diperbolehkan makan kembali, Rifat tak membuang kesempatan. “Pas bisa makan lagi, aku langsung ambil banyak,” kenangnya sambil tersenyum.
Tak hanya sembuh secara fisik, semangat Rifat untuk terus berkembang juga tak pernah padam. Selama masa perawatan, ia tetap belajar dan berhasil meraih skor TOEFL 630, prestasi yang luar biasa di tengah kondisi sulit. Setelah sembuh, Rifat juga sempat menyampaikan keinginannya untuk bertemu langsung dengan Kapolri sebagai bentuk rasa terima kasih.
Kini, Rifat bangga mendampingi adiknya dalam menggapai mimpi. Ia terus memotivasi Rafif agar menunjukkan kemampuan terbaiknya di Kopi Good Day DBL Camp 2025, dengan harapan Rafif bisa menembus skuad elite dan berkesempatan belajar basket di Amerika Serikat.
Kisah Rifat adalah bukti nyata bahwa semangat dan dukungan keluarga dapat menjadi kekuatan besar dalam menghadapi cobaan hidup. Dari tragedi yang hampir merenggut segalanya, Rifat bangkit dan kini menjadi inspirasi bagi banyak orang terutama dalam membangun mimpi sang adik di dunia olahraga.(*)