''Final Sebelum Final'', Hansi Flick Sebut Laga Kontra Inter

Jakarta – Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menyebut laga melawan Inter Milan di leg pertama semifinal Liga Champions sebagai “final sebelum final”, usai timnya bermain imbang dramatis 3-3 di Estadi Olímpic Lluís Companys, Kamis (1/5) dini hari WIB.

Dalam pertandingan penuh ketegangan itu, Barcelona sempat tertinggal dua gol lebih dulu dari Inter lewat Marcus Thuram (1’) dan Denzel Dumfries (21’), namun bangkit melalui gol-gol Lamine Yamal (24’) dan Ferran Torres (38’) untuk menyamakan kedudukan. Inter kembali unggul lewat gol kedua Dumfries (63’), sebelum Barca menutup laga dengan skor 3-3 berkat gol bunuh diri Yann Sommer (65’), usai tembakan keras Raphinha membentur mistar dan mengenai badan kiper asal Swiss itu.

 “Kami tidak memulai pertandingan dengan baik, tapi kami langsung bisa kembali ke pertandingan. Babak kedua sungguh luar biasa. Masih ada satu leg tersisa dan kami harus memenangkannya. Saya rasa ini pantas disebut sebagai ‘final sebelum final’,” kata Flick, dikutip dari laman resmi UEFA.

Flick memberikan perhatian khusus terhadap kontribusi penyerang muda Lamine Yamal yang mencetak gol penting untuk memperkecil ketertinggalan di babak pertama.

BACA JUGA:Video Musik ''Die Witha Smile'' Tembus 1 Miliar Penonton di YouTube

BACA JUGA:Studio China Siapkan Film ''Ne Zha 3'', Adaptasi ''Three-Body Problem''

“Gol Yamal yang mengubah skor jadi 2-1 sangat penting. Dia istimewa. Saya sudah pernah mengatakannya, tapi dia benar-benar jenius,” puji Flick. “Dalam pertandingan besar, dia selalu tampil, dan saya rasa dia menikmati situasinya. Jika memang benar dia talenta yang hanya muncul setiap 50 tahun seperti kata Simone Inzaghi, maka saya bersyukur dia milik Barcelona.”

Flick menambahkan bahwa kualitas lawan membuat pertandingan semakin menantang, terutama dari aspek pengalaman dan kekuatan Inter dalam situasi bola mati.

Barcelona akan menjalani leg kedua semifinal Liga Champions melawan Inter Milan pada Rabu (7/5) mendatang di Stadion Giuseppe Meazza, dengan harapan mengamankan tiket ke final kompetisi paling bergengsi di Eropa tersebut. (*)