Sulit Banget Konsisten Diet atau Olahraga? Ini Penyebab dan Solusinya

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
Pernah punya niat kuat untuk hidup sehat entah itu diet, olahraga, atau tidur cukup tapi baru beberapa hari sudah balik ke kebiasaan lama? Kalau iya, kamu nggak sendiri. Banyak orang mengalami hal yang sama, semangat di awal, lalu gagal konsisten.
Faktanya, bukan karena kamu kurang niat atau malas, melainkan karena otak memang tidak suka perubahan mendadak, bahkan ketika itu demi hal yang baik.
Menurut Dr. Jaffe, pakar kesehatan mental, kebiasaan itu tidak hanya terbentuk dari pengulangan, tapi juga karena peran bagian otak bernama basal ganglia.
Basal ganglia adalah pusat kontrol “otomatis” dalam otak kita. Ia menyimpan memori prosedural yaitu ingatan tentang kebiasaan yang sering kita lakukan, sehingga bisa terjadi tanpa berpikir. Contohnya seperti menyikat gigi, mengetik, atau bahkan rebahan setiap habis pulang kerja atau kuliah.
BACA JUGA:Waspada Gejala Asma pada Anak, Batuk Berat Bisa Jadi Tanda Awal
BACA JUGA:4 Makanan Tinggi Lemak Jenuh, Perlu Dibatasi Konsumsinya
Jadi, ketika kamu ingin mengganti kebiasaan lama (misalnya rebahan) dengan olahraga atau aktivitas produktif, otak akan mengalami semacam “penolakan otomatis”. Inilah yang membuat habit baru terasa berat dan melelahkan, bahkan jika niatmu sudah besar.
Lebih dari itu, niat membentuk kebiasaan sehat kadang tidak datang dari motivasi positif, tapi justru dari bentuk hukuman terhadap diri sendiri. Misalnya, tidak makan seharian karena ingin kurus, atau olahraga berlebihan karena merasa bersalah habis makan banyak. Pola seperti ini bahan bakar konsistensi justru kontraproduktif dan bisa membahayakan kesehatan mental dan fisik.
Lalu, Gimana Cara Bangun Kebiasaan Baik?
Untuk bisa membentuk kebiasaan baru yang bertahan lama, kamu butuh strategi yang realistis, bukan sekadar semangat sesaat. Berikut tiga langkah praktisnya:
1. Temukan Alasan Pribadi
Tanyakan pada diri sendiri: Kenapa aku ingin mulai kebiasaan ini?
Jawaban dari hati (bukan karena ikut-ikutan atau tekanan sosial) akan membuat kamu lebih kuat ketika rasa malas datang. Alasan internal ini yang menjadi.
2. Tetapkan Tujuan yang Jelas