Presdir Klub Eveline Sanita Mundur dari PSBS Biak

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

Presiden Direktur PSBS Biak, Eveline Sanita Injaya, menyatakan akan mundur dari jabatannya setelah Liga 1 musim ini berakhir.

Keputusan ini diambil di tengah konflik internal manajemen klub asal Papua tersebut.

"Untuk saya, ini menjadi suatu pencapaian yang luar biasa. Kami sempat terseok-seok di awal putaran kedua Liga 1 2024/2025. Tapi ternyata kami bisa bangkit dan sekarang duduk di posisi keenam. Ini apresiasi yang sangat besar untuk manajemen tim, ofisial, dan pemain," kata Eveline, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima pewarta di Jakarta, Rabu.

“Belakangan ini terjadi kegaduhan di internal manajemen. Seperti ada dua manajemen di dalam satu klub. Saya tidak bisa mengambil keputusan secara leluasa,” lanjut Eveline.

BACA JUGA:Carlo Ancelotti Tidak Tinggalkan Real Madrid dengan Rasa Frustrasi

BACA JUGA:Manfaatkan aMAYzing Deal di Sinsen, Program Spesial untuk Pembelian Honda Scoopy dan Honda BeAT

Eveline bergabung dengan PSBS Biak pada pertengahan musim dan mencatatkan kontribusi signifikan. Sejak kedatangannya, tim berjuluk Badai Pasifik mencatat lima kemenangan, tujuh hasil imbang, dan tiga kekalahan.

PSBS saat ini berada di peringkat ketujuh klasemen sementara dan menyisakan dua pertandingan Liga 1 melawan Arema FC dan Dewa United.

Eveline menyebut bahwa terdapat dualisme kepemimpinan dan intervensi yang menjadi dasar pengunduran dirinya.

Permasalahan semakin rumit ketika pemilik saham mayoritas sempat menghentikan dukungan dana operasional selama tiga bulan terakhir, yang menyebabkan keterlambatan pembayaran gaji pemain dan tunggakan ke vendor.

“Pemain-pemain juga sudah banyak yang menyampaikan keluhan langsung kepada saya. Setelah pemilik saham kembali membantu, kami baru bisa menyelesaikan dua laga terakhir musim ini,” jelasnya.

Upaya untuk menyelesaikan konflik melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) juga kandas. RUPS yang dijadwalkan digelar pada 14 Mei di Biak dibatalkan mendadak oleh salah satu pemegang saham minoritas dua hari sebelum pelaksanaan.

“Semula kami dari manajemen sepakat untuk melakukan RUPS pada 14 Mei 2025 di Biak. Tanggal tersebut sudah ditentukan oleh salah satu pemegang saham minoritas. Tapi saat H-2, orang tersebut memutuskan untuk membatalkan RUPS. Hal ini yang membuat saya semakin tidak nyaman berada,” ucap Eveline

“Situasi ini membuat saya semakin tidak nyaman. Tapi sebagai bentuk tanggung jawab, saya akan tetap mendampingi tim hingga musim berakhir,” ucapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan