Kanselir Jerman Kecam Keras Israel, Atas Pelanggaran Hukum Humaniter di Gaza

SERANGAN: Dua orang anak di Palestina menatap reruntuhan akibat serangan militer Israel.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
BERLIN — Kanselir Jerman Friedrich Merz menyampaikan kecaman keras terhadap Israel, atas tindakan militer yang terus dilakukan di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya di forum WDR Europaforum di Berlin pada Senin (26/5), Merz menilai bahwa aksi militer Israel telah melampaui batas dan tidak lagi bisa dibenarkan dengan dalih memerangi terorisme.
"Apa yang tentara Israel lakukan di Jalur Gaza, menyakiti populasi sipil hingga taraf tertentu yang semakin menjadi-jadi dalam beberapa akhir ini, tak bisa lagi dibenarkan dengan dalih melawan terorisme," kata Merz.
Merz mengakui bahwa Jerman selama ini berhati-hati dalam mengkritik Israel karena beban sejarah atas kekejaman Nazi di masa lalu. Namun, ia menegaskan bahwa pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional tidak bisa didiamkan.
"Ketika batasan-batasan diterobos, ketika hukum humaniter internasional benar-benar dilanggar, Jerman dan Kanselir Jerman harus mengatakan sesuatu," tambahnya.
BACA JUGA:TNI Akan Ubah SOP, Imbas Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut
BACA JUGA:Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik 50 Persen
Kecaman tersebut muncul setelah serangan militer Israel terhadap sebuah sekolah di Gaza yang menewaskan setidaknya 31 orang dan melukai puluhan lainnya. Merz menyebut insiden tersebut sebagai tragedi kemanusiaan dan bencana politik.
Ia juga berjanji akan membahas isu ini secara langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam pertemuan mendatang, serta mengonfirmasi bahwa pemerintah Jerman telah menyampaikan keprihatinannya secara resmi kepada otoritas Israel.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Jerman Johann Wadephul menekankan pentingnya peningkatan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Dalam kunjungannya ke Madrid, ia mengatakan bahwa volume bantuan yang diizinkan masuk oleh Israel saat ini masih jauh dari cukup.
"Situasi kemanusiaan di sana tak tertahankan dan harus segera diperbaiki," ujarnya.
Wadephul juga kembali menyerukan segera diberlakukannya gencatan senjata dan pembebasan sandera sebagai langkah awal menuju negosiasi damai dan solusi dua negara.
"Posisi Jerman sudah jelas: Solusi dua negara adalah satu-satunya jalan. Tak boleh ada pengusiran dari Jalur Gaza, dan tak boleh ada kebijakan yang menciptakan kelaparan," tegasnya.
Meski mengecam keras operasi militer Israel, Wadephul menolak mendukung usulan embargo senjata ke Israel dan penangguhan perjanjian antara Uni Eropa dan Israel seperti yang disuarakan oleh pemerintah Spanyol. Ia menyatakan bahwa Jerman lebih memilih jalur dialog langsung dengan Israel sebagai pendekatan yang lebih konstruktif.
"Sejarah memberi kita tanggung jawab, tetapi juga memberi kita tugas untuk menggunakan setiap kesempatan untuk berdialog demi menciptakan perdamaian," pungkasnya. (*)