Picky Eater: Karakteristik, Dampak dan Strategi Penanganan

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Rizal Zebua |

Selasa , 17 Jun 2025 - 21:43

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent

picky eater: karakteristik, dampak dan strategi penanganan                            picky eater atau perilaku memilih-milih makanan merupakan fenomena umum yang sering terjadi pada anak-anak. pun, juga dapat berlanjut hingga dewasa. 
meskipun sering dianggap sebagai bagian dari perkembangan normal, picky eating dapat menimbulkan kekhawatiran jika berlanjut atau menyebabkan gangguan kesehatan.
apa itu picky eater?
picky eating adalah perilaku makan yang ditandai oleh rasa tidak ingin untuk mencoba makanan baru, penolakan terhadap makanan yang sudah pernah dirasakan, serta preferensi terhadap jenis makanan tertentu secara berlebihan.
baca juga:3 cara jitu meredakan badan pegal linu dengan cepat
baca juga:tingkatkan vitalitas dan kesuburan pria, konsumsi kacang almond
pada anak, perilaku itu sering dikaitkan dengan fase perkembangan. namun, pada kasus yang lebih ekstrem, picky eating bisa berkembang menjadi gangguan serius seperti avoidant/restrictive food intake disorder (arfid).
karakteristik picky eater
pada anak: 
• menolak makanan baru.
• hanya mengonsumsi makanan tertentu secara berulang.
• menolak sayuran dan makanan dengan tekstur atau warna tertentu.
• memerlukan penyajian makanan secara khusus (dibentuk menjadi hewan atau sesuatu yang menarik anak untuk makan).
pada orang dewasa: 
• sensitif terhadap rasa, bau, atau tekstur makanan.
• menolak makanan campuran atau dengan komposisi tidak jelas.
• mengonsumsi makanan tertentu secara berulang.
dampak picky eating
dampak pada anak: 
• risiko kekurangan gizi seperti zat besi, seng, dan serat.
• gangguan pertumbuhan atau berat badan di bawah normal.
dampak pada orang dewasa: 
• kekurangan nutrisi pada tubuh yang dapat memicu penyakit jangka panjang.
• mengalami social anxiety disorder atau fobia sosial dan merenggangnya hubungan dengan orang lain.
strategi mengatasi picky eating
untuk anak: 
• ciptakan suasana makan untuk anak yang menyenangkan dan bebas tekanan.
• perkenalkan makanan baru secara bertahap dan konsisten.
• jadilah contoh positif dalam perilaku makan.
• libatkan anak dalam memilih dan menyiapkan makanan.
• gunakan metode “division of responsibility” dimana orang tua menentukan apa, kapan, dan di mana makan, sementara anak memutuskan apakah dan berapa banyak anak akan makan.
untuk orang dewasa: 
• mulai dengan mencoba makanan baru dalam porsi kecil.
• gabungkan makanan yang tidak disukai dengan makanan favorit.
• gunakan metode memasak yang berbeda untuk mengurangi ketidaknyamanan.
• cari dukungan dari lingkungan sekitar atau tenaga profesional seperti ahli gizi jika diperlukan.
sebagian besar kasus picky eating pada anak cenderung bersifat sementara dan akan membaik seiring berjalannya waktu, terutama dengan kesabaran dan konsistensi dari orang tua. 
namun, picky eating yang parah dan dilakukan secara terus-menerus membutuhkan perhatian khusus karena dapat berlanjut hingga dewasa dan berdampak pada kesehatan fisik. 
picky eating adalah tantangan yang bisa dihadapi dengan pemahaman yang tepat, strategi yang sabar, serta dukungan dari lingkungan dan profesional kesehatan. 
fokus utama bukan pada memaksa untuk memakan makan yang tidak disukai. melainkan membentuk hubungan yang sehat dan positif dengan makanan, serta menciptakan suasana makan yang menyenangkan. (*)