Hal-Hal yang Baru Kita Sadari Setelah Usia 20-an

Remaja usia 20-an-IST/Jambi Independent-Jambi Independent
4. Lingkaran Pertemanan Mengecil dan Itu Tidak Masalah
Usia tersebut membuat kita menyadari bahwa tidak semua pertemanan akan bertahan. Namun, itu bukan berarti kita kehilangan teman, hanya menjadi lebih selektif.
Kualitas hubungan menjadi lebih penting daripada jumlah teman. Kita mulai lebih menghargai hubungan yang memberi dukungan emosional yang tulus. Bukan sekadar ramai dalam jumlah.
5. Setiap Orang Menempuh Jalannya Sendiri
Di masa sekolah, kita terbiasa berada dalam sistem yang relatif serupa: lulus, melanjutkan pendidikan, kemudian bekerja.
Namun, memasuki usia 20-an, semakin terlihat bahwa tidak semua orang melanjutkan hidup dengan urutan yang sama.
Perjalanan hidup setiap individu memiliki ritmenya masing-masing. Tidak perlu membandingkan kecepatan atau arah, karena setiap orang punya tujuan yang berbeda.
Yang penting adalah merasa cukup dengan langkah sendiri. Bukan mengejar validasi dari pencapaian orang lain.
6. Belajar Dapat Dilakukan dari Banyak Sumber
Usia 20-an memperluas perspektif kita soal belajar. Banyak pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh justru dari tempat kerja, diskusi dengan orang lain, atau eksplorasi mandiri di internet. Kesadaran itu membuka ruang bagi pembelajaran di luar sistem pendidikan formal.
7. Media Sosial Bisa Menyebabkan Tekanan yang Melelahkan
Seiring waktu, kita mulai menyadari bahwa media sosial bukan hanya tempat berbagi. Tapi juga sumber tekanan. Keinginan untuk terlihat sukses atau "berhasil" di mata orang lain bisa melelahkan.
Mengatur penggunaan media sosial atau sesekali melakukan detoks digital menjadi cara untuk menjaga kesehatan mental.
8. Tidur dan Pola Makan Seimbang Bukan Sekadar Nasihat Orang Tua