Menteri BUMN Sebut KEK Sanur Berpotensi Tarik Devisa

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.-antara-Jambi Independent
DENPASAR - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menilai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan termasuk Bali International Hospital (BIH) di Sanur, Denpasar, berpeluang menarik devisa yang sebelumnya beredar di luar negeri.
“Dua juta masyarakat Indonesia berobat keluar negeri. Ini kurang lebih menghabiskan hampir Rp150 triliun per tahun,” kata Erick Thohir di sela peresmian KEK Kesehatan dan BIH di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu, 25 Juni 2025.
Menteri BUMN dalam sambutannya menuturkan Indonesia merupakan negara dan bangsa yang besar dan maju sehingga layak untuk berdiri di kaki sendiri atau berdikari, termasuk di bidang kesehatan.
“Tentu kemandirian kesehatan menjadi salah satu tantangan ke depan,” ucapnya.
BACA JUGA:Camilan Empuk yang Bikin Nagih!
BACA JUGA:Jus Kombinasi yang Bermanfaat bagi Tubuh
Pasalnya, lanjut dia, rata-rata usia penduduk Indonesia saat ini berusia 30,4 tahun sehingga tergolong muda dan produktif.
Namun seiring pertambahan usia, maka tantangannya adalah beban negara yang semakin berat untuk menjaga kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Belum lagi potensi devisa yang hilang tersebut karena banyaknya wisatawan medis Indonesia berobat keluar negeri.
Untuk itu, Kementerian BUMN menginisiasi pengembangan KEK Kesehatan termasuk di dalamnya menggabungkan pariwisata dan rumah sakit bertaraf internasional.
Di sisi lain, Erick juga menjelaskan bahwa terwujudnya kawasan tersebut atas sinergi antarkementerian dan lembaga di antaranya dari sisi perizinan termasuk izin dokter termasuk dokter asing dan peralatan di BIH.
Ia mengharapkan sinergi dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus CEO Danantara, Rosan Perkasa Roeslani terkait investasi berkelanjutan di KEK Kesehatan Sanur.
“Dengan kehadiran Danantara, beliau (Rosan Perkasa Roeslani) akan fokus secara operasional dan investasi berkelanjutan dengan KEK yang telah dibangun ini dan kami dari Kementerian BUMN akan terus menjalankan pengawasan dan penugasan,” ucapnya.
Rencananya, Kementerian BUMN juga akan membangun konsep serupa di sejumlah daerah di tanah air agar industri kesehatan Indonesia memiliki daya saing di mancanegara.