Kesalahan Besar saat Menggunakan Sunscreen Spray

-IST/Jambi Independent-Jambi Independent j

Tabir surya atau sunscreen merupakan salah satu perlindungan terbaik terhadap sinar ultraviolet (UV) dari matahari yang dapat merusak kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit.

Versi spray kerap dipilih karena praktis dan tidak berantakan, namun sering kali lebih sulit diaplikasikan dengan benar.

American Academy of Dermatology (AAD) merekomendasikan tabir surya berspektrum luas, tahan air, dengan SPF 30 atau lebih, untuk melindungi kulit dari dua jenis sinar UV: UVA dan UVB.

Kedua jenis ini memiliki efek berbeda, namun sama-sama dapat merusak sel-sel kulit dan meningkatkan risiko kanker. AAD bahkan memperkirakan satu dari lima orang Amerika akan mengalami kanker kulit dalam hidupnya

BACA JUGA:Tanjabbar Siap Jadi Tuan Rumah Porprov, Tunggu Kehadiran Ketum Terpilih Lauching Maskot

BACA JUGA:Investasi Mahal Real Madrid untuk Trent Berbuah Manis

Meski tabir surya dalam bentuk spray lebih praktis, jenis ini memiliki beberapa kekurangan dibandingkan versi

losion atau krim. “Tabir surya spray lebih baik daripada tidak sama sekali, dan saya paham daya tariknya, terutama untuk anak-anak atau saat bepergian,” ujar Hannah Kopelman, MD, dokter kulit dan ahli bedah rambut yang berbasis di New York City.

“Tapi pemakaiannya harus benar-benar tepat. Kalau tidak mau repot mengoles dan mengulang pemakaian, lebih baik pakai losion,” lanjutnya.

Berikut adalah enam kesalahan umum yang menurut dokter kulit sering dilakukan orang saat menggunakan tabir surya spray, beserta cara yang tepat untuk memberikan perlindungan maksimal bagi kulit Anda.

1. Tidak Mengaplikasikan Tabir Surya Secukupnya

Jumlah minimum losion tabir surya yang dibutuhkan orang dewasa untuk menutupi kulit yang terbuka adalah sekitar satu ons, atau setara satu gelas takar kecil.

Untuk tabir surya spray, takarannya memang sulit dipastikan, sehingga sering kali orang tidak mengaplikasikannya dalam jumlah yang cukup. “Saya sarankan pasien membayangkan ukuran bola golf untuk tiap area tubuh, bahkan saat memakai spray,” ujar dr. Hannah Kopelman.

Semprotan tersebut harus melapisi kulit sampai berkilau, lalu diratakan dengan tangan. Atau, semprotkan dulu ke telapak tangan, baru oleskan ke kulit agar tahu seberapa banyak yang digunakan, saran dr. Rachel Day dari Zest Health.

Untuk tabir surya spray berbahan mineral, lapisannya biasanya tampak putih atau lebih tebal. Meskipun butuh lebih banyak gosokan, hal ini justru membantu melihat area mana yang sudah atau belum terlindungi.

dr. Kopelman juga mengingatkan untuk menyemprot dari jarak dekat dan dalam durasi cukup setidaknya enam detik per area tubuh, lalu ratakan. “Semprotan cepat dari jarak jauh tidak cukup melindungi,” tegasnya.

2. Menyemprot di Tempat yang Tidak Tepat

Tabir surya spray, terutama yang berbentuk aerosol, sebaiknya digunakan di luar ruangan dengan ventilasi baik, bukan di ruang tertutup seperti kamar mandi atau mobil. Partikel halusnya bisa mengiritasi mata, hidung, tenggorokan, hingga paru-paru bila terhirup dalam ruang sempit.

Tabir surya spray memang praktis, tapi penggunaannya jadi tidak efektif jika dilakukan di tempat terbuka yang berangin, seperti di pantai atau di atas perahu.

Sebagian besar partikel tabir surya akan hilang tertiup angin, sehingga Anda tidak mendapatkan cukup tabir surya di kulit Anda, jelas dr. Kristin Baird, dokter kulit dan pendiri Dermatology of the Rockies.

Solusinya, pilih area luar ruangan yang tenang dan teduh, seperti teras atau area parkir. Anda juga bisa menyemprotkan ke telapak tangan terlebih dulu, lalu ratakan ke kulit.

Jika berada di tempat yang terlalu berangin? Gunakan losion atau krim saja sebagai alternatif yang lebih aman dan efektif.

3. Tidak Meratakannya Setelah Disemprot

“Banyak orang keliru mengira bahwa pakai tabir surya spray tidak perlu mengotori tangan,” kata dr. Kristin Baird. Padahal, tanpa diratakan, perlindungan yang diberikan jadi tidak maksimal.

“Banyak yang mengira cukup disemprot saja, tapi tanpa dioleskan secara merata, hasilnya akan tidak konsisten dan kurang efektif,” tambah dr. Hannah Kopelman. Tabir surya hanya bekerja optimal jika membentuk lapisan merata di kulit. Jadi, selalu gosokkan setelah disemprot, tidak peduli sepraktis apa pun bentuknya.

4. Hanya Mengandalkan Satu Lapisan

Satu lapisan tabir surya spray sering kali tidak cukup, terutama jika Anda berada di luar ruangan dalam waktu lama atau di bawah sinar matahari langsung.

“Melapisi ulang tabir surya memberi perlindungan yang lebih maksimal,” kata dr. Rachel Day. “Spray memang praktis untuk touch-up di pantai atau saat bepergian, tapi sulit memastikan seluruh kulit tertutup karena hasilnya sering transparan atau tidak merata. Karena itu, saya lebih menyarankan losion atau krim untuk penggunaan awal, dan spray atau stick untuk reapply.”

Bahkan dr. Baird tidak cukup hanya dengan satu lapisan spray. “Saya biasanya menyemprot, meratakannya, lalu ulangi lagi agar tidak ada area yang terlewat,” ujarnya.

5. Jarang Mengaplikasikan Ulang

American Academy of Dermatology (AAD) menyarankan untuk mengoleskan ulang tabir surya setiap dua jam, atau segera setelah berenang dan berkeringat. Meskipun banyak produk mengklaim tahan air, tidak ada tabir surya yang benar-benar waterproof.

Ini juga berlaku untuk tabir surya dengan SPF tinggi. “SPF di atas 50 hanya memberikan peningkatan perlindungan yang sangat kecil, jadi tidak banyak bedanya jika Anda tidak mengaplikasikan ulang secara rutin,” kata dr. Baird. Sayangnya, SPF tinggi sering kali menimbulkan rasa aman palsu.

Kalau Anda mudah lupa, coba atur pengingat di ponsel setiap dua jam agar tidak melewatkan reapply.

6. Memakai Tabir Surya Kedaluwarsa

Masih menyimpan tabir surya dari musim panas lalu? Sebaiknya dibuang saja. Bahan aktif dalam tabir surya bisa menurun efektivitasnya seiring waktu, sehingga tidak lagi optimal melindungi dari sinar UV.

Paparan panas dalam jangka lama, seperti saat disimpan di mobil, juga bisa mempercepat penurunan kualitas. "Tabir surya memang bisa kehilangan potensi perlindungannya," ujar dr. Baird. "Karena itu, lebih baik biasakan mengganti tabir surya saat memasuki musim baru atau setiap kali bepergian."

Melindungi kulit dari paparan sinar matahari bukan hanya soal memilih produk yang tepat, tapi juga cara menggunakannya. Tabir surya spray memang praktis, tapi jika tidak digunakan dengan benar, perlindungannya bisa jauh dari optimal.

 

 

Dengan memahami kesalahan umum dan cara menghindarinya, Anda bisa tetap aktif di luar ruangan tanpa mengorbankan kesehatan kulit. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan