Legenda Danau Kaco Kerinci: Kisah Cinta Putri Cantik Napal Melintang dan Ketamakan Raja Gagak

foto ilustrasi putri raja. -pinterest-

JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Di balik rapatnya dedaunan tropis dan lekuk sunyi pegunungan Kerinci, terpantul cahaya yang tak biasa dari sebuah danau mungil bernama Danau Kaco. 

Dikelilingi bisikan legenda dan dibungkus kabut misteri, danau ini bukan sekadar bentangan air, tapi juga cermin kisah tragis tentang kecantikan, ketamakan, dan pengorbanan.

Di lansir dari laman wikipedia, Danau Kaco merupakan danau yang terletak di Kabupaten Kerinci, Jambi. Tepatnya di desa Lempur, Kecamatan Gunung Raya.Danau ini berada di kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan situs warisan UNESCO.

Danau Kaco memiliki luas sekitar 90 meter persegi dan memiliki kedalaman yang belum diketahui. Secara geografis danau ini terletak di 101.540402 BT dan 2.330258 LS pada ketinggian 1229 mdpl.

BACA JUGA:Diding, Gembong Narkoba Jambi Dituntut 12 Tahun Penjara

BACA JUGA:Xiaomi Luncurkan AI Glasses dengan Kamera 12MP

Danau Kaco dapat memancarkan cahaya terang di malam hari pancaran cahaya itu semakin terang pada saat malam bulan purnama atau malam tanggal 15 penanggalan Hijriah

Perjalanan menuju Danau Kaco dari Kota Jambi, mesti menempuh jalan berliku sejauh 500 kilometer ke arah Sungai Penuh. Dari sana, perjalanan berlanjut ke Desa Lempur, gerbang menuju keheningan. 

Empat jam menapaki jejak basah di antara akar, batang, dan desir angin hutan, sebelum keajaiban itu menyibak kabutnya.
Sesampainya di sana, mata pengunjung langsung terkesima oleh permukaan danau yang sebening kaca, memantulkan rona biru kehijauan yang nyaris tak masuk akal. 

Saat malam turun dan bulan menggantung penuh, kilauan dari dasar danau memancar, seolah ada cahaya yang menari dalam diam. Warga sekitar percaya, itu bukan sekadar refleksi mineral, tapi cahaya yang ditinggalkan oleh seorang putri—Putri Napal Melintang.
Kilau yang Lahir dari Luka

BACA JUGA:51 Tahun Anniversary Yamaha Indonesia, Yamaha Jambi Beri Gift Menarik

BACA JUGA:WhatsApp Uji Coba Fitur Multi-Akun di iOS

Alkisah, Kerajaan di kaki Gunung Kerinci dipimpin oleh Raja Gagak, penguasa yang begitu mencintai putri semata wayangnya. Putri Napal Melintang, demikian namanya, adalah jelmaan kecantikan yang membuat pangeran dari segala penjuru bumi datang membawa pinangan dan persembahan. 

Tapi di balik paras rupawannya, sang putri hidup dalam batas-batas istana, bahkan tak pernah melihat wajahnya sendiri secara utuh. Cermin belum dikenal, dan ayahnya melarangnya menyusuri sungai.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan