Ternyata Ini Tujuan Truk Tronton Sebelum Alami Rem Blong dan Terjun ke Jurang di Muara Emat

Warga membantu mengevakuasi sopir truk tronton yang terjun ke jurang di Muara Emat, Kerinci.-saprial/jambikoran.com-
JAMBIKORAN.COM- Sebuah truk tronton yang sedang dalam perjalanan dari Sungai Penuh menuju Lampung mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Bedeng 12, Desa Muara Emat, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Insiden terjadi sekitar pukul 02.30 WIB, pada Kamis dini hari 17 Juli 2025 .
Kendaraan jenis Hino Tronton berwarna hijau-silver dengan nomor polisi B 9938 TEW itu dikemudikan oleh Marni Irwanto dan membawa seorang penumpang bernama Denis Febriansyah.
Truk R10 tersebut melaju dengan kecepatan sedang, mengangkut barang menuju Provinsi Lampung.
Saat melintasi jalan menurun di wilayah Bedeng 12, kendaraan mengalami rem blong dan tak terkendali. Akibatnya, truk tersebut keluar dari badan jalan dan terjun ke jurang dengan kedalaman sekitar 10 meter.
BACA JUGA:Gunakan Visa Kunjungan Malah Lakukan Perdagangan, Kejari Sungai Penuh Tahan WNA Asal Tiongkok
BACA JUGA:Harga Emas Antam Naik, Tembus Rp1,919 Juta per Gram Hari Ini
Meski kondisi kendaraan mengalami kerusakan parah, sang sopir selamat tanpa luka, sedangkan penumpangnya hanya mengalami luka ringan berupa goresan di bagian pelipis.
Korban kemudian mendapat pertolongan dan dibawa untuk penanganan medis.
Pihak kepolisian dari Polres Kerinci membenarkan kejadian ini. Melalui Kasi Humas IPTU DS Sitinjak, dijelaskan bahwa kecelakaan disebabkan oleh kegagalan fungsi rem.
“Benar, laka tunggal terjadi di Desa Muara Emat akibat rem blong. Korban hanya luka ringan dan kerugian material ditaksir mencapai lima juta rupiah,” ujarnya.
BACA JUGA:Tim Gabungan Tinjau Harga Beras di Jambi, Harga Masih Sesuai HET
BACA JUGA:Cegah Judi Online dan Narkoba, Ditbinmas Polda Jambi Edukasi Ratusan Siswa Baru
Pihak kepolisian mengimbau para sopir angkutan barang, terutama yang melintas di jalur lintas Kerinci-Bangko yang dikenal ekstrem, untuk memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, guna menghindari kecelakaan serupa di kemudian hari. (*)