Imbau Orang Tua Awasi Anak, Cegah Balap Liar di Tanjab Timur

Tampak anggota Satlantas Polres Tanjab Timur tengah memberikan imbauan ke orang tua.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent j
MUARASABAK - Dalam rangka Operasi Patuh Siginjai 2025, Satuan Lalu Lintas Polres Tanjung Jabung Timur terus melakukan langkah tegas terhadap maraknya aksi balap liar dan penggunaan knalpot brong yang meresahkan masyarakat, khususnya di wilayah kota Muarasabak dan sekitarnya.
Razia rutin digelar terutama pada malam hari dan akhir pekan, menyasar sejumlah titik yang sering dijadikan lokasi balap liar.
Aksi ini dinilai tidak hanya membahayakan keselamatan pelaku dan pengguna jalan lainnya, tetapi juga mengganggu ketenangan masyarakat.
Kasat Lantas Polres Tanjab Timur, Iptu Meiselin Lobat, didampingi KBO, Kanit Turjawali, dan anggota Satlantas lainnya, turut menyampaikan pesan langsung kepada para orang tua yang anaknya terjaring dalam razia tersebut.
BACA JUGA:Pria di Sungai Penuh Ditangkap, Edarkan Sabu yang Didapat dari Narapidana
BACA JUGA:Abdullah Sani Dorong Kesejahteraan Petani
Ia menegaskan bahwa keberhasilan dalam memberantas balap liar bukan hanya tugas polisi, tetapi juga membutuhkan kerja sama dan keterlibatan semua pihak, terutama keluarga.
“Kami akan terus melakukan patroli dan imbauan secara rutin, khususnya di kawasan yang kerap digunakan untuk aksi balap liar. Namun, pengawasan dari orang tua adalah kunci utama agar anak-anak tidak terjerumus dalam perilaku berbahaya ini,” tegas Iptu Meiselin.
Lokasi-lokasi rawan seperti jalur kantor pemerintahan dan ruas jalan utama di wilayah perkotaan menjadi titik fokus patroli.
Menurut Kasat Lantas, para pelaku balap liar cenderung beraksi saat tidak ada petugas di lapangan, sehingga kehadiran orang tua dalam mengawasi pergaulan anak sangatlah penting.
Dalam pertemuan yang dilangsungkan di Kantin Polres Tanjab Timur, para orang tua diberi pemahaman mengenai bahaya balap liar dan efek negatif penggunaan knalpot brong, baik dari segi keselamatan maupun gangguan terhadap ketertiban umum.
Iptu Meiselin juga mengimbau agar orang tua membatasi jam malam anak-anaknya. Ia menyebutkan bahwa sebagian besar pelaku balap liar adalah remaja yang terpengaruh dari pergaulan bebas di malam hari.
“Kegiatan berkumpul di malam hari seringkali menjadi pemicu aksi trek-trekan. Kami berharap para orang tua dapat lebih selektif dalam mengizinkan anak keluar malam,” ujarnya.
Langkah patroli dan razia ini merupakan wujud respons cepat Polres Tanjab Timur terhadap keluhan masyarakat, serta bagian dari upaya pencegahan kecelakaan lalu lintas (laka lantas).
Pihak kepolisian berharap, dengan adanya pendekatan persuasif dan edukatif ini, kesadaran masyarakat—khususnya kalangan remaja—dapat tumbuh untuk menjaga ketertiban dan keselamatan bersama.
“Sekali lagi kami tekankan, tanpa dukungan orang tua dan masyarakat luas, upaya memberantas balap liar akan sulit tercapai. Mari bersama-sama ciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi generasi muda kita,” pungkas Kasat Lantas.(pan/zen)