BPS Sebut Timah Babel Play Maker di Pasar Dunia

Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Amalia Adininggar Widyasanti.-Ist/Jambi Independent -Jambi Independent
PANGKAL PINANG - Kepala Badan Pusat Statistik Republik Indonesia Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan timah asal dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi "play maker" di pasar timah dunia, sehingga dapat menjadi penentu harga timah global.
"Babel memiliki timah putih berkualitas ekspor dan menjadi pemasok utama pasar dunia," kata Amalia Adininggar Widyasanti saat penandatangan nota kesepahaman dengan Gubernur Kepulauan Babel Hidayat Arsani di Pangkalpinang, Kamis, 24 Juli 2025.
Ia mengatakan komoditas timah asal Provinsi Kepulauan Babel dapat menjadi "play maker" atau mengatur dan mengendalikan, karena Indonesia sebagai produsen utama di pasar timah dunia.
"Kalau kita tahan harga timah dunia ini naik dan dilepas akan turun, jadi itulah yang disebut Indonesia sebagai play maker dari pasar timah global," katanya.
BACA JUGA:Menteri BUMN Dorong Pemanfaatan Energi Hijau untuk Ketahanan Energi
BACA JUGA:Minta Tambang Dipergunakan untuk Kemakmuran Rakyat
Ia menyatakan pertumbuhan lapangan usaha pertambangan di Kepulauan Babel pada Triwulan I tahun ini mencapai 12,22 persen secara year on year, karena memang didorong permintaan timah pasar global.
"Di sisi lain, sektor pertanian juga memberikan kontribusi besar terutama kelapa sawit dan dua sektor ini menjadi potensi luar biasa untuk perekonomian Kepulauan Bangka Belitung," katanya.
Kepala BPS Kepulauan Babel Toto Haryanto Silitonga menyatakan nilai ekspor timah selama Januari hingga Mei 2025 mencapai 637,38 juta dolar Amerika Serikat, atau naik 135,19 persen dibandingkan periode bulan yang sama tahun sebelumnya 271,01 juta dolar AS.
"Nilai ekspor timah Mei tahun ini sebesar 167,95 juta dolar AS dan naik 71,52 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu (y-on-y) 97,92 juta dolar AS," katanya.
Ia mengatakan timah dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagian besar diekspor ke negara-negara di Asia dan Tiongkok menjadi negara tujuan utamanya.
"Pada Januari hingga Mei 2025, sebanyak 29,66 persen ekspor timah dikirim ke negara ini dengan nilai sebesar US$189,02 juta," katanya. (*/viz)