BNPB Imbau Warga Waspada Hoax

Ilustrasi berita Hoax-Pixabay-Jambi Independent
JAKARTA - Gempa yang terjadi di Rusia menyebabkan peringatan tsunami sempat dibunyikan ke sejumlah negara hingga masyarakat tinggal di wilayah pesisir Indonesia.
Gempa 8,7 skala Richter itu diketahui berpusat di lepas pantai timur Kamchatka, Rusia, pada Rabu, 30 Juli 2025.
Akibatnya, terjadi pergesekan lempengan yang memicu potensi tsunami yang dapat menghantam sejumlah negara seperti AS, Jepang hingga Indonesia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengingatkan kepada warga untuk tetap waspada.
BACA JUGA:Kejagung Bongkar Skandal Subsidi Beras
BACA JUGA:Oknum DPRD Batang Hari Jalani Sidang Adat, Digrebek Sedang Berduaan dengan Janda
“Masyarakat diharapkan dapat mengikuti anjuran pemerintah demi keselamatan bersama, serta tidak termakan isu yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Hanya ikuti perkembangan informasi dari instansi resmi seperti BNPB dan BMKG,” ujar Abdul Muhari.
BNPB juga mengimbau agar masyarakat tetap memantau perkembangan seputar potensi tsunami melalui saluran resmi. Abdul juga meminta masyarakat agar tenang dan tak termakan isu hoaks soal tsunami akibat gempa rusia.
Gempa berkekuatan 8,7 M tersebut berpusat di dekat Kamchatka, Rusia, dan dinyatakan berpotensi memicu tsunami yang dapat mencapai wilayah pesisir Indonesia seperti Kepulauan Talaud, Halmahera Utara, Raja Ampat bagian utara, Manokwari, dan Papua Barat.
Estimasi Kedatangan Gelombang Tsunami BMKG memperkirakan gelombang tsunami dengan tinggi sekitar 50 sentimeter sebelumnya diperkirakan akan tiba di beberapa lokasi mulai pukul 13.52 hingga 14.24. Meskipun tinggi gelombang ini relatif kecil, namun tetap berbahaya.
Studi dan pengalaman sebelumnya menunjukkan gelombang tsunami kecil dapat meningkat drastis ketinggiannya saat masuk wilayah teluk. Contohnya adalah tsunami Tohoku Jepang 2011 yang menewaskan satu warga di Teluk Youtefa, Papua, akibat gelombang yang beramplifikasi menjadi 3,8 meter.
Pemerintah melalui BNPB telah meminta pemerintah daerah agar menyiapkan skenario evakuasi dan mengimbau masyarakat pesisir agar mengosongkan pantai satu jam sebelum hingga dua jam setelah waktu kedatangan gelombang yang diperkirakan.
Menurut Abdul Muhari, meskipun belum terlalu tinggi tsunami awal, namun potensi tsunami susulan dengan gelombang lebih besar dapat terjadi.
“Gelombang tsunami susulan yang berpotensi lebih besar bisa terjadi, sehingga kewaspadaan harus tetap dijaga hingga ada pernyataan resmi bahwa bahaya telah berlalu,” kata Abdul Muhari.