15 Armada Damkar Disiagakan

SIAGA: Armada Disdamkartan Kota Jambi siaga menghadapi Karhutla.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI - Menghadapi potensi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) belakang ini, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi mengambil langkah sigap. 

Kepala Damkartan Kota Jambi, Mustari Affandi, menyatakan pihaknya telah menyiagakan 15 armada untuk mengantisipasi Karhutla di wilayah tersebut. 

"Langkah ini kami ambil sebagi bentuk kesiapsiagaan menghadapi kondisi yang sedang rawan," ujar Mustari, Minggu (3/8). 

Kota Jambi saat ini memiliki sekitar 77,5 hektare hutan kota, serta 7.625 hektare lahan masyarakat, belukar, dan perkebunan yang tersebar di sejumlah kawasan seperti Kota Baru, Kecamatan Alam Barajo, Jambi Timur, dan Jambi Kota Sebrang. Seluruh wilayah ini dinilai beresiko mengalami kebakaran lahan. 

BACA JUGA:Diza Hadiri Peresmian SPPG MBG

BACA JUGA:NTP Jambi Naik Tipis

Berdasarkan data Damkartan, sepanjang tahun 2024 terjadi 56 kejadian kebakaran lahan, sedangkan hingga Juli 2025 tercatat 14 kejadian, dengan 5 di antaranya terjadi pada bulan Juni 2025.

Lokasi kebakaran tersebar di tujuh titik rawan, mayoritas berada di wilayah Jambi Kota Seberang, yang menjadi kawasan dengan kejadian kebakaran lahan terbanyak. 

"Kami akan terus memantau situasi, wilayah Jambi Kota Seberang menjadi perhatian khusus, karena kerap terjadi kebakaran lahan di sana," tegas Mustari. 

Ia menambahkan ancaman kebakaran lahan tak hanya berdampak pada kerusakan lingkungan, tetapi juga berpotensi menimbulkan polusi udara yang bisa menganggu kesehatan masyarakat, seperti yang sekarang terjadi pada beberapa daerah tetangga. 

"Kita bisa melihat sekarang kondisi di Riau, Sumatera Selatan, Tanjab Barat, Tanjab Timur dan beberapa kabupaten lainya. Meraka sudah menghadapi kebakaran lahan. Jangan sampai Kota Jambi menyusul," ujarnya.

Damkartan Kota Jambi menghimbau seluruh masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, serta segera melapor jika melihat tanda-tanda kebakaran apapun. 

Kolaborasi antar instansi dan peran aktif masyarakat dinilai sangat kursial dalam mencegah terjadinya bencana ekologis ini. (cr02/enn)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan