Pemkot Jambi Pertahankan 459 Hektare Sawah

ILISTRASI: Seorang petani sedang memupuk sawahnya.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI – Di tengah laju pesat pembangunan perkotaan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jambi mengambil sikap tegas untuk mempertahankan potensi lahan pertanian yang tersisa. 

Untuk lima tahun ke depan, Pemkot akan fokus menjaga 459 hektare Lahan Baku Sawah (LBS) yang ada, dari total luas tambah tanam sebesar 520 hektare.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Jambi, Evridal Asri mengungkapkan, upaya ekspansi atau penambahan sawah baru dihadapkan pada tantangan besar akibat status Kota Jambi sebagai daerah perkotaan.

"Potensi untuk pengembangan (sawah) itu kemungkinannya kecil karena kita ini daerah perkotaan. Fokus utama kita adalah mempertahankan dan memaksimalkan yang ada," ujar Evridal, pada Minggu (10/8).

BACA JUGA:Kota Jambi Gagas Aglomerasi Ekonomi Untuk Berantas Kemiskinan

BACA JUGA:CKG Temukan Sejumlah Penyakit pada Siswa, Hipertensi, Obesitas, Kelainan Gizi, dan Hepatitis B

Menurutnya, rencana untuk mencetak sawah baru sebenarnya ada. Namun, hal itu terbentur syarat teknis yang sulit dipenuhi di wilayah perkotaan, yakni keharusan memiliki lahan dalam satu hamparan seluas minimal lima hektare.

"Kita punya rencana untuk cetak sawah, tapi karena cetak sawah itu minimal harus satu hamparan lima hektare, saat ini belum ada lahan yang memenuhi kriteria itu," jelasnya.

Kalaupun ada lahan yang potensial, prosesnya tidak akan sederhana dan harus melakukan tahapan-tahapan yang telah ditentukan. 

"Ada, cuman kita harus melalui proses-proses yang harus dijalankan. Harus ada SID-nya (Survey, Investigation, and Design), harus ada persetujuan dari pemilik lahan, dan prosedur lainnya," tambah Evridal.

Tidak cukup penuhi kebutuhan, tapi wajib dioptimalkan. Evridal secara realistis mengakui bahwa produksi dari lahan yang ada tidak akan mampu mencukupi kebutuhan pangan untuk seluruh penduduk Kota Jambi yang mencapai 662 ribu jiwa.

"Kalau untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Jambi, memang kita tidak bisa mengandalkan produksi pertanian kita sendiri. Namun, intinya ialah kita harus memanfaatkan potensi yang ada secara maksimal," paparnya.

Oleh karena itu, strategi yang diusung adalah mendorong semua sektor pertanian untuk bergerak bersama. 

Tujuannya bukan hanya untuk mengejar swasembada beras yang dinilai tidak realistis, melainkan untuk memastikan setiap jengkal lahan produktif dapat berkontribusi terhadap ketahanan pangan lokal.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan