Sekepal Tanah dari Surga, Daratan Tinggi yang Tenggelam di Puncak Sumatera

Reporter: Finarman |

Editor: Fajar |

Selasa , 02 Jan 2024 - 22:06

F-Sebri Asdian-Jambi Independent-

sekepal tanah dari surga, daratan tinggi yang tenggelam di puncak sumatera                            sekepal tanah yang turun dari surga, daratan tinggi nan menawan di puncak pulau sumatera.
kemolekan alam nan asri, melodi alam yang mendayu-dayu, kini berganti menjadi pemandangan muram yang menyedihkan.
banjir, sebagai musibah yang tanpa ampun, menyatroni keindahan alam yang selama ini menjadi dambaan. 
gesekan amarah sungai yang meluap, merobek keharuan hangat dalam pelukan keluarga. tanah longsor, tak kenal ampun merampas kehidupan, menyisakan luka yang sulit terhapus.
keindahan yang perlahan-lahan tenggelam, digantikan oleh rintihan haru dan tangis sejauh mata memandang. 
suasana hangat dan damai yang biasa  dirasakan di tengah dinginnya malam, kini sirna ditelan derasnya banjir badang.
baca juga:live tiktok cara capres genjot partisipasi pemilih muda
baca juga:dari makanan hingga tembakau penyebab inflasi 
galian c, praktik pembabatan hutan tanpa rasa tanggung jawab, menjadi biang kerok utama di balik tragedi ini. 
sampah bukan lagi benda terbuang, melainkan penanda betapa rapuhnya ekosistem di kerinci dan sungai penuh. 
kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan dan perilaku membuang sampah sembarangan, nyatanya telah memupuk bencana yang menghantui. 
membuang sampah sembarangan bukan hanya merusak estetika lingkungan, tetapi juga menciptakan risiko bencana seperti banjir dan tanah longsor. 
sampah yang tidak terkelola dengan baik dapat menjadi bom waktu yang mengancam keberlangsungan hidup warga kerinci dan sungai penuh.
tebang hutan yang seringkali dilakukan tanpa pertimbangan matang, membawa dampak serius terhadap ekosistem.
baca juga:tarif parkir bakal naik
baca juga:polisi bongkar gudang bbm pertalite oplosan 
setiap pohon yang ditebang memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan alam.
sebagai masyarakat yang memiliki andil dalam pembentukan masa depan kerinci dan sungai penuh, kita perlu bersatu dalam menjaga kebersihan dan kelestarian alam.
selain itu, pertimbangkan dampak jangka panjang sebelum melakukan aktivitas yang merusak hutan. 
pilihan kita hari ini, akan membentuk realitas anak cucu kita di masa yang akan datang.
tak ketinggalan, peran pemerintah bak langit yang merentangkan cakrawala itu seharusnya memberikan sinar harapan dengan mencari solusi yang meliputi jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
pemerintah harus segera mengevaluasi secara mendalam terhadap perizinan pembangunan dan galian yang dapat memicu bencana alam.
selain itu, upaya penanaman kembali hutan, pengelolaan air, dan pembuatan infrastruktur tahan bencana juga menjadi poin krusial yang harus diperhatikan.
edukasi masyarakat terkait pentingnya menjaga lingkungan dan membuang sampah dengan benar harus digalakkan. 
pemerintah sebagai garda terdepan dalam menjalankan fungsi negara harus memberikan dukungan dan sanksi yang tegas terhadap praktik-praktik yang merugikan lingkungan.
relokasi masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, pemulihan ekosistem, dan bantuan kemanusiaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam menangani dampak buruk yang telah terjadi saat ini.
dengan langkah-langkah konkret dan terukur, semoga dapat menciptakan strategi yang efektif untuk mencegah terulangnya bencana serupa di masa depan. 
keberlanjutan dan keamanan lingkungan harus menjadi prioritas bersama agar generasi yang akan datang dapat menikmati keindahan alam tanpa harus terhantui oleh ancaman bencana yang bisa dicegah.
sungguh, bukan hujan yang patut disalahkan, melainkan ulah tangan manusia sendiri yang telah merusak alam. sebuah hukuman, itulah yang mungkin harus diambil sebagai bahan renungan. 
hukuman yang muncul sebagai dampak dari ketidakpedulian kita terhadap lingkungan.
tragedi ini adalah sebuah panggilan untuk bersama-sama bertabayun, melakukan koreksi diri, dan berbenah demi perbaikan. 
baca juga:puluhan motor diamankan 
baca juga:ratusan kasus selesai dengan restorative justice
kita harus menyadari bahwa ini bukan hanya sekadar bencana alam, melainkan hasil dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.
kedepan, mari kita bersama-sama menjaga alam dan lingkungan, karena ini bukan hanya untuk kita, namun juga untuk masa depan anak cucu yang akan datang.
seruan ini bukan sekadar nasihat, melainkan sebuah panggilan untuk bersama-sama merawat tanah air kabupaten kerinci dan kota sungai penuh. 
dengan menjaga alam, berarti kita turut menjaga keberlanjutan kehidupan.
mari bersatu dalam menjaga bumi, karena hanya dengan langkah bersama kita dapat melestarikan keindahan dan keseimbangan yang masih tersisa di alam ini.
penulis adalah mahasiswa pascasarjana unja
kita memiliki tanggung jawab besar untuk mewariskan sebuah bumi yang lestari dan sejuk. semoga tragedi ini bisa menjadi titik balik, di mana kita semua bangkit bersama dalam kepedulian dan aksi nyata untuk melindungi bumi tempat kita tinggal ini. (*)