Pengusutan Kasus Beras Oplosan Dihentikan Sementara

OPLOSAN: Barang bukti beras oplosan yang dihadirkan di hadapan awak media.-IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAKARTA - Kejaksaan Agung (Kejagung) RI sementara ini menghentikan pengusutan perkara terkait beras oplosan. 

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspnekum) Kejagung, Anang Supriatna mengatakan, pihaknya menghentikan sementara soal pengusutan kasus tersebut lantaran berisisan dengan penanganan perkara oleh Satgas Pangan Polri.

"Sementara ini (pengusutan kasus beras oplosan) kita hold dulu," ungkap Anang di Kejagung, Rabu (27/8).

Pasalnya, kata Anang, perkara beras oplosan di kepolisian sudah memasuki tahap penyidikan dan menetapkan sejumlah tersangka. Sementara Kejagung, masih dalam proses penyelidikan.

BACA JUGA:Tionghoa Sholehah

BACA JUGA:Bupati Pati Penuhi Panggilan KPK, Ditanya Soal Aliran Dana Kasus DJKA Kemenhub

Anang menerangkan, meskipun delik perkara yang diusut berbeda, namun Korps Adhyaksa tetap mendahulukan pengusutan oleh kepolisian. Sebab masih bersinggungan.

"Artinya karena hampir beririsan, ya biar aja dulu sambil melihat pengembangan di sana (Polri)," terangnya.

"Karena kan sudah penyidikan (di Polri). Kita kan masih penyelidikan. Jadi kita hormati sana dulu," sambung Anang.

Sebelumnya, Satgas Pangan Polri berhasil mengungkap kasus beras premium palsu yang berpotensi merugikan konsumen hingga Rp 99,35 triliun per tahun. 

Kasatgas Pangan Polri, Brigjen Pol Helfi Assegaf, mengatakan kasus ini terbongkar setelah Menteri Pertanian melakukan pengecekan di lapangan dan menemukan banyak sampel beras yang tidak sesuai dengan standar mutu.

Berdasarkan hasil penyelidikan, Satgas Pangan Polri menemukan 212 merk beras yang diduga tidak sesuai dengan standar mutu.  "Dari jumlah tersebut, 52 PT sebagai produsen beras premium dan 15 PT sebagai produsen beras medium diduga terlibat dalam kasus ini," katanya kepada awak media, Kamis 24 Juli 2025.

"Potensi kerugian konsumen atau masyarakat per tahun sebesar Rp 99,35 triliun. Terdiri dari beras premium sebesar Rp 34,21 triliun, dan beras medium sebesar Rp 65,14 triliun," lanjutnya.

Satgas Pangan Polri telah melakukan penggeledahan dan penyitaan terhadap beberapa lokasi, termasuk kantor dan gudang PT FS di Jakarta Timur dan PT PIM di Serang, Banten. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan