Sri: Jangan Lengah!, Soal Hadapi Inflasi

Reporter: Rizal Zebua |

Editor: Finarman |

Rabu , 03 Jan 2024 - 19:49

RAKOR: Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih saat ikuti rakor pengendalian inflasi.-RIZAL ZEBUA/Jambi Independent -Jambi Independent

JAMBI – Memasuki tahun 2024 ini, Pj Wali Kota Jambi, Sri Purwaningsih meminta agar, para OPD di Pemkot Jambi tak lengah.

Khususnya, dalam hal pengendalian inflasi. Ini disampaikannya, usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi minggu pertama bulan Januari tahun 2024, kemarin.

Rakornas ini dipimpin langsung Mendagri, Tito Karnavian. Sri mengatakan, Kota Jambi mampu keluar dari urutan 10 besar soal inflasi tertinggi.

“Saat ini posisi 19, ya jadi kerja keras dari TPID Kota Jambi sudah membuahkan hasil,” terangnya.

Untuk itu, dirinya kembali menegaskan bahwa, penurunan angka inflasi di Kota Jambi ini jangan menbuat lengah.

“Tetapi terus, kita harus bekerja keras,” kata dia.

Sebab, pihaknya menargetkan angka inflasi harus di bawah rata-rata nasional. Yakni sekitar 2,5 persen.

“Kami juga sudah sampaikan ke seluruh kepala dinas yang sudah siapkan renja anggaran untuk segera mengimplementasikannya,” jelasnya.

“Jadi sudah kita minta untuk segera, Januari ini gas pol sampai dengan triwulan pertama,” terangnya.

Hal ini lanjut Sri, agar dalam menghadapi bulan ramadan mendatang, tidak mengalami gejolak harga yang signifikan.

sri: jangan lengah!, soal hadapi  inflasi                            jambi – memasuki tahun 2024 ini, pj wali kota jambi, sri purwaningsih meminta agar, para opd di pemkot jambi tak lengah.
khususnya, dalam hal pengendalian inflasi. ini disampaikannya, usai mengikuti rakornas pengendalian inflasi minggu pertama bulan januari tahun 2024, kemarin.
rakornas ini dipimpin langsung mendagri, tito karnavian. sri mengatakan, kota jambi mampu keluar dari urutan 10 besar soal inflasi tertinggi.
“saat ini posisi 19, ya jadi kerja keras dari tpid kota jambi sudah membuahkan hasil,” terangnya.
baca juga:masyarakat gunakan perahu kecil, dampak banjir di tahtul yaman
baca juga:malah antusias naik bus, relokasi murid sdn 212 kota jambi
untuk itu, dirinya kembali menegaskan bahwa, penurunan angka inflasi di kota jambi ini jangan menbuat lengah.
“tetapi terus, kita harus bekerja keras,” kata dia.
sebab, pihaknya menargetkan angka inflasi harus di bawah rata-rata nasional. yakni sekitar 2,5 persen.
“kami juga sudah sampaikan ke seluruh kepala dinas yang sudah siapkan renja anggaran untuk segera mengimplementasikannya,” jelasnya.
baca juga:akses jalan ke dusun sirih sekapur putus
baca juga:ratusan kk terdampak banjir, stok bantuan di tebo menipis
“jadi sudah kita minta untuk segera, januari ini gas pol sampai dengan triwulan pertama,” terangnya.
hal ini lanjut sri, agar dalam menghadapi bulan ramadan mendatang, tidak mengalami gejolak harga yang signifikan.
“termasuk inflasi. kita harap dapat tetap terkendali,” timpalnya.
untuk diketahui, rapat yang dipimpin langsung mendagri tito karnavian menjelaskan, perkembangan inflasi global, indonesia menduduki posisi ke 53 dari 186 negara di dunia.
baca juga:kembali merangkak naik, harga cabai di bungo
baca juga:polisi tangkap ayah yang cabuli anak tirinya di jaksel
peringkat ke-7 dari 24 negara g20, dan peringkat ke-4 dari 11 negara asean.
“berdasarkan data yang dihimpun dari bps, maka tingkat inflasi bulan kebulan (desember 2023 terhadap november 2023) sebesar 0,41 persen, sedangkan inflasi tahun ke tahun dan inflasi tahun kalender (desember 2023 terhadap desember 2022) sebesar 2,61 persen,” jelas mendagri tito karnavian.
maka dapat disimpulkan, tingkat inflasi bulanan desember 2023 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, sedangkan tekanan inflasi tahunan lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.
sementara itu, pertumbuhan ekonomi per-provinsi year of the year, provinsi maluku utara menduduki posisi tertinggi sebesar 25,13 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya 4,94 persen.
baca juga:cara mengatasi sakit perut
baca juga:waduh, pj bupati tebo aspan sebut stok bantuan sembako korban banjir menipis
“lima provinsi terendah untuk pertumbuhan ekonomi di indonesia ada aceh, kalimantan tengah, papua barat, ntt dan terendah ntb, agar menjadi catatan dan perhatian khusus bagi pemerintah setempat,” kata tito karnavian. (zen/ira)