51 Persen Siswa SMPN Kota Jambi Tidak Bisa Mengaji

GERAMI: Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Mulyadi. -IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI – Gerakan Ayo Mengaji (Gerami) Kota Jambi mengungkapkan bahwa sebanyak 51 persen peserta didik jenjang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kota Jambi belum bisa membaca Alquran. Data tersebut diperoleh dari hasil identifikasi terhadap 4.612 siswa SMPN di Kota Jambi.

Ketua Gerami Kota Jambi, Masturo, menyebut kondisi ini sudah tidak bisa lagi ditoleransi. Dari hasil pendataan, sebanyak 51 persen siswa belum bisa membaca Alquran, 31 persen hanya mampu mengeja, dan sisanya sudah memahami bacaan.

“Gerami sejak awal berdiri memang memiliki tujuan utama memberantas buta aksara Alquran. Awalnya sasarannya kaum ibu-ibu, namun kini fokus juga pada pelajar. Angka ini harus segera ditekan,” kata Masturo.

Pemerintah Kota Jambi kini resmi berkolaborasi dengan Gerami untuk bersama-sama memberantas buta aksara Alquran. Menurut Masturo, rencana kerja sama ini sebenarnya telah digagas sejak 2023 namun sempat tertunda. 

BACA JUGA:Ketua DPRD Kota Jambi Temui Pengunjuk Rasa, Bahas Mengenai Tuntuntan Pengesahan UU Perampasan Aset

BACA JUGA:121 Honorer Diusulkan Jadi PPPK Paruh Waktu

“Alhamdulillah, berkat kepedulian Wali Kota Maulana dan Wakil Wali Kota Diza Hazra Aljosha, akhirnya kolaborasi ini bisa terwujud,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jambi, Mulyadi, menilai langkah tersebut sejalan dengan sejumlah program keagamaan Pemkot Jambi, seperti penyediaan guru tahfiz dan guru pami. 

“Kolaborasi ini bagian dari upaya membangun generasi berkarakter hebat, dengan sarana prasarana yang baik, guru yang berkualitas, dan kurikulum yang mendukung,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Jambi, Diza Hazra Aljosha, menegaskan bahwa program ini berdampak positif pada perubahan kebiasaan siswa. 

“Sekarang anak-anak di sekolah negeri lebih terpacu untuk membaca, mempelajari, dan menghafal Alquran,” katanya.

Gerami bersama Pemkot Jambi berharap program ini mampu melahirkan generasi Qurani, tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia, berkarakter Islami, dan siap menghadapi tantangan zaman dengan berpegang teguh pada nilai agama. (*)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan