Hubungan Industrial Kuat Tingkatkan Produktivitas

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli.-ANTARA FOTO-Jambi Independent

BANDUNG - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan penguatan hubungan industrial dan kepatuhan terhadap norma ketenagakerjaan menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas.

“Ketika kesejahteraan pekerja dijaga dan norma ketenagakerjaan dipatuhi maka produktivitas dan daya saing ikut meningkat,” kata Menaker Yassierli dalam keterangannya yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 23 Oktober 2025.

Lebih jauh, ia menekankan bahwa pertumbuhan bisnis yang sehat harus diiringi dengan penguatan hubungan industrial, penerapan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta peningkatan kesejahteraan bagi pekerja.

Menurut Menaker Yassierli, kesejahteraan yang baik akan membangun rasa memiliki pekerja terhadap perusahaan, sehingga mendorong produktivitas dan daya saing industri.

BACA JUGA:Kembangkan Standar Nasional untuk Smart Hospital

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Pastikan Belum Ada Keputusan Kenaikan Iuran Tahun 2026

“Hubungan industrial yang baik artinya ada kolaborasi antara manajemen dan pekerja. Ketika pekerja merasa memiliki perusahaan, mereka akan memberikan yang terbaik. Inilah kunci produktivitas dan keberlanjutan,” kata Yassierli.

Selain itu, Menaker juga mengingatkan pentingnya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh lini produksi.

Ia menilai penerapan K3 yang baik tidak hanya mencegah risiko kerja saat ini, tetapi juga melindungi pekerja dari dampak jangka panjang.

“Ada hal-hal yang dampaknya dirasakan sekarang, ada juga yang baru terasa di masa depan. Karena itu, budaya K3 harus menjadi bagian dari keseharian di tempat kerja,” ujar Menaker.

Sementara itu, Menaker juga melakukan peninjauan pelaksanaan hubungan industrial ke beberapa perusahaan, salah satunya ke PT Nayue Biotech Indonesia di Bekasi.

Dalam kunjungan tersebut, Menaker mengatakan perusahaan menunjukkan komitmen kuat dalam penyerapan tenaga kerja dan pelibatan pelaku UMKM dalam rantai produksinya.

Saat ini, perusahaan telah mempekerjakan sekitar 1.000 orang pekerja, dan merencanakan ekspansi pabrik baru yang akan membuka lapangan kerja bagi sekitar 5.000 tenaga kerja tambahan.

“Ini adalah bentuk kontribusi nyata dunia usaha dalam memperkuat perekonomian nasional,” ujar Yassierli.(*/Viz)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan