11 Program Prioritas Tetap Dilaksanakan

PAPARAN: Anggota DPRD Kota Jambi mendengarkan paparan dari Wali Kota Jambi, Maulana.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
JAMBI – Wali Kota Jambi, dr. Maulana menegaskan bahwa meskipun terjadi penurunan proyeksi dana transfer pusat dalam rancangan awal APBD 2025, Pemerintah Kota Jambi tetap berkomitmen menjalankan 11 program prioritas yang telah tertuang dalam RPJMD. Hal ini disampaikan Wali Kota saat memberikan keterangan resmi terkait perkembangan rancangan anggaran daerah, Selasa (2/9).
Menurut Maulana, koreksi terhadap dana transfer pusat disebabkan oleh proyeksi penurunan belanja negara yang dikaitkan dengan dinamika pemerintahan nasional pascapemilu. Ia menyebut, dari sebelumnya Rp 1,3 triliun, dana transfer diperkirakan turun menjadi sekitar Rp 900 miliar.
“Kita mengasumsikan ini masih sementara, karena kita menunggu informasi resmi dari pemerintah pusat. Proyeksi kami mengikuti kemungkinan penurunan APBN sekitar 29 persen,” ujarnya.
Meski demikian, Pemkot Jambi mencatat tren positif dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tahun lalu, PAD Jambi mencapai Rp 606 miliar, dan tahun ini diproyeksikan naik menjadi Rp 619 miliar.
BACA JUGA:Maulana Pastikan Perawatan Asyah, Balita Penderita Hidrosefalus yang Dirawat di RSUD Raden Mattaher
BACA JUGA:Potensi Zakat di Jambi Capai Rp 100 M
“PAD kita terus naik tiap tahun. Ini berkat upaya di sektor parkir, pengelolaan aset, dan lainnya. Harapannya, peningkatan ini bisa mengurangi ketergantungan dari pusat,” jelas Maulana.
Namun, kenaikan PAD tersebut belum cukup untuk sepenuhnya mengompensasi penurunan dana transfer. Salah satu komponen terbesar yang masih menjadi pertimbangan adalah dana penggajian Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang mencapai Rp 320 miliar.
“Kita belum dapat kepastian dari pusat apakah dana gaji PPPK akan dibantu. Ini angkanya besar. Termasuk beberapa program lain juga masih menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan,” tambahnya.
Maulana menegaskan bahwa penyesuaian anggaran hanya akan menyentuh belanja-belanja sekunder. Program-program prioritas tetap menjadi fokus utama, termasuk penanganan banjir, pengelolaan sampah, pembangunan Kampung Bahagia, Kampung Terang, dan penguatan ekonomi kreatif.
“Program prioritas ini tidak akan terkena dampaknya. Ini yang ada dalam RPJMD, dan tetap kita alokasikan anggarannya. Kalau pembangunan gedung bisa ditunda, tapi tidak dengan program-program dasar,” tegasnya.
Rancangan awal APBD Kota Jambi tahun 2025 saat ini berada di angka Rp 1,5 triliun. Anggaran tersebut disusun untuk menjawab kebutuhan dasar warga, sekaligus menjaga momentum pembangunan berbasis masyarakat yang telah berjalan selama ini.
Maulana juga menyampaikan optimisme terhadap proses finalisasi anggaran yang masih berjalan, sambil menunggu kejelasan dari pemerintah pusat.
“Kita tetap optimis. Yang penting masyarakat bisa melihat bahwa yang menjadi prioritas, seperti pelayanan dasar dan peningkatan kualitas hidup, tetap kami jaga dan jalankan,” pungkasnya. (cr02/enn)