Stok Minyak Goreng Terbatas

SEMBAKO: Akrivitas jual beli di Pasar Aurduri, Kota Jambi.-ELISA SAKINAH/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent

JAMBI – Harga sejumlah kebutuhan pokok di Pasar Aurduri, Kota Jambi, mulai mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Selain harga cabai yang mulai merangkak naik, pedagang juga melaporkan adanya kenaikan harga beras serta keterbatasan pasokan minyak goreng di pasaran.

Hal ini semakin memperlihatkan betapa rentannya kestabilan harga pangan di tingkat konsumen. Masyarakat kelas menengah ke bawah menjadi pihak yang paling terdampak dalam situasi ini. Jika harga bahan pokok terus melonjak, bukan hanya konsumen yang kesulitan, para pedagang pun bisa sepi pembeli karena daya beli masyarakat menurun. 

Menurut pedagang, harga cabai merah dan cabai rawit saat ini berada di kisaran Rp 40.000 per kilogram. Kenaikan ini terjadi usai masa panen raya berakhir, yang sebelumnya menyebabkan harga cabai sempat anjlok.

BACA JUGA:Presiden Minta Investasi dan Lapangan Kerja tak Berpusat di Jakarta

BACA JUGA:Pemerintah Lanjutkan Stimulus Ekonomi Subsidi Gaji hingga Bebas PPh

“Selama ini murah-murah karena panen raya. Sekarang sudah mulai habis panennya,” ungkap seorang pedagang.

Kondisi ini dikhawatirkan akan terus berlanjut jika pasokan dari petani tidak kembali stabil. Para pedagang memperkirakan harga cabai masih berpotensi naik dalam beberapa pekan mendatang.

Tak hanya cabai, harga beras juga mengalami perubahan. Salah satu pedagang sembako menyebutkan, harga beras biasa seperti jenis King dan Belido mengalami kenaikan. Sementara itu, beras program SPHP masih dijual dengan harga relatif stabil, yakni Rp 65.000 per karung.

“Kalau beras baru ini masih stabil dijual, tapi untuk beras biasa seperti King dan Belido memang naik,” ujar Ujang, seorang pedagang sembako.

Sementara itu, minyak goreng menjadi salah satu bahan pokok yang ketersediaanya terbatas. Pedagang mengaku hanya bisa mendapat pasokan secara terbatas dan dengan sistem jatah dari distributor. 

“Untuk minyak lumayan juga harganya. Kita dijatah ngambilnya. Kadang kalau stok banyak bisa beli satu dus, tapi kalau lagi kosong cuma dapat 5-10 liter,” jelas seorang pedagang.

Harga eceran minyak goreng saat ini berada di angka Rp 17.000 per liter. Namun, untuk pembelian dalam jumlah besar, pedagang bisa mendapatkannya dengan harga sekitar Rp 15.700 per liter. 

Kenaikan harga dan keterbatasan pasokan ini dinilai dapat memengaruhi daya beli masyarakat, terutama menjelang musim tanam serta momen kebutuhan tinggi seperti akhir tahun. (Mg01/Enn)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan