Pedagang Kincai Plaza Keluhkan Pergantian Meteran Listrik, Dari Pascabayar ke Prabayar
Pedagang keluhkan pergantian meteran listrik -Foto : Saprial-Jambi Independent
SUNGAI PENUH,JAMBIKORAN.COM — Pelanggan listrik di kawasan Kincai Plaza, Sungai Penuh, mengeluhkan kewajiban mengganti meteran pascabayar menjadi prabayar dengan biaya sekitar Rp 1,5 juta per toko.
Padahal, meteran lama mereka masih aktif. Namun, pihak pengelola Kincai Plaza disebut meminta pedagang mengikuti pergantian tersebut, dengan ancaman listrik akan diputus bila menolak.
Manager PLN ULP Sungai Penuh, Eko Pitono, ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya pergantian meter, namun menegaskan bahwa PLN tidak pernah memaksa pelanggan dan tidak menarik biaya penggantian meter.
“Dari PLN tidak memaksa. Tidak ada biaya penggantian meter bagi pelanggan PLN,” jelas Eko.
BACA JUGA:Eva Celia Ceritakan Tantangan Syuting Film Zombie ''Abadi Nan Jaya'' di Piyungan
BACA JUGA:BPJS Kesehatan Pastikan Belum Ada Keputusan Kenaikan Iuran Tahun 2026
Ketika ditanya soal kabar adanya pungutan Rp 1,5 juta, Eko justru balik bertanya, “Dibayar ke siapa?”
Lebih lanjut, Eko mengungkapkan bahwa meteran lama yang terpasang di tiap ruko Kincai Plaza bukan milik PLN, melainkan pihak pengelola Kincai Plaza yang memasang sendiri sejak awal.
“Untuk meter yang lama bukan milik PLN. Yang pasang dulu pihak Kincai Plaza, bukan PLN,” kata Eko.
Hal ini memunculkan tanda tanya besar: kemana aliran dana pembayaran listrik pedagang selama bertahun-tahun, jika PLN mengaku tidak pernah menerima tagihan tersebut?
BACA JUGA:Aksi Murid SD Patungan Rp6.500 untuk Gurunya Bikin Haru, “Sekarang Gantian Kami yang Kasih”
BACA JUGA: Ada Tambang Emas Ilegal di Dekat Mandalika, Produksi 3 Kg per Hari
Eko menjelaskan, secara teknis, para pedagang belum menjadi pelanggan langsung PLN, karena PLN hanya menagih ke pelanggan utama, bukan ke tiap pedagang di dalam plaza.
“Kami hanya menagih pemakaian dari pelanggan PLN,” ujarnya.