Awas Tertipu! Begini Cara Bedakan Kerusakan Aki dan Alternator

Gambar Aki pada kendaraan (kiri), Gambar Alternator pada kendaraan (kanan)--

JAMBIKORAN.COM – Saat kendaraan tiba-tiba sulit dinyalakan, banyak orang langsung menyalahkan aki sebagai penyebab utamanya.

Padahal, masalah kelistrikan pada mobil maupun motor bisa berasal dari komponen lain, salah satunya adalah alternator atau dinamo amper. 

Gejala umum yang sering diabaikan adalah lampu indikator aki di dasbor yang menyala terus-menerus. Ini sering disalahartikan sebagai tanda aki rusak, padahal bisa jadi masalah utamanya justru terletak pada alternator.

Ketika alternator tidak mampu mengisi daya dengan baik, aki dipaksa bekerja lebih keras untuk menyalurkan listrik ke sistem kendaraan, tanpa ada pengisian ulang yang memadai.

BACA JUGA:Kompetisi 34 Tim Gubernur Cup Basketball 2025 Diprediksi Berlangsung Sengit

BACA JUGA:Viral! Pimpinan Pesantren Diduga Tampar Santri Hanya karena Lupa Salam

Akibatnya, aki cepat tekor dan kendaraan berisiko mogok mendadak di tengah jalan.

Idealnya, alternator menghasilkan tegangan pengisian di kisaran 13,5 hingga 14,5 volt. Jika berada di bawah angka ini, kemungkinan besar pengisian tidak berjalan normal.

Sebaliknya, kerusakan pada aki biasanya terlihat saat kendaraan tidak digunakan dalam waktu lama.

Ketika distarter, suara mesin terdengar berat atau hanya menggeram (“ngeden”), bahkan tidak mampu menghidupkan mesin sama sekali. 

BACA JUGA:Aksi Viral: Sopir Ambulans Tegur Pengemudi Innova yang Diduga Halangi Jalan Saat Bawa Pasien Kritis

BACA JUGA:Ribuan Hadiah Menanti, Tri Kembali Gelar Kebut Hadiah BombasTri

Tegangan aki saat kondisi standby seharusnya berada di antara 12 hingga 13 volt. Saat distarter, boleh turun ke angka 11 volt.

Namun, jika baru dikontak saja tegangannya sudah anjlok ke 10 volt atau lebih rendah, itu menjadi tanda bahwa aki mulai melemah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan