Temuan Mengejutkan: Seorang Pria Miliki Tiga Ginjal, Diketahui Saat Periksa Nyeri Punggung

Ilustrasi Organ Manusia yang Memiliki Tiga Ginjal--
JAMBIKORAN.COM – Seorang pria berusia 38 tahun di Brasil datang ke rumah sakit dengan keluhan umum, nyeri punggung bagian bawah.
Namun, dari hasil pemeriksaan, dokter justru menemukan kondisi medis yang sangat jarang terjadi, pria ini memiliki tiga ginjal.
Kasus ini dipublikasikan pada 6 Mei 2020 di jurnal medis ternama The New England Journal of Medicine (NEJM). Tim dokter dari Hospital do Rim, São Paulo, melakukan pemindaian CT scan untuk mengetahui penyebab nyeri yang dialami pasien.
Hasil pemindaian menunjukkan adanya hernia diskus atau slipped disk, yakni pergeseran bantalan antar-ruas tulang belakang yang cukup umum terjadi dan menjadi penyebab nyeri punggungnya.
BACA JUGA:HIPMI: Kebijakan Cukai Rokok Harus Seimbang, Jangan Abaikan Nasib Petani dan Pekerja
Namun di luar diagnosis itu, tim medis dikejutkan oleh temuan lain yang tak biasa bahwa pasien tersebut ternyata memiliki tiga ginjal.
Satu ginjal normal berada di sisi kiri tubuh, sementara dua ginjal lainnya menyatu dan terletak di area panggul, bukan di posisi ginjal pada umumnya.
Lebih mengejutkan lagi, meski memiliki susunan anatomi yang tidak lazim, ketiga ginjal pasien ini berfungsi normal dan tidak menunjukkan tanda-tanda gangguan.
Sistem saluran kemihnya pun menunjukkan adaptasi unik, satu ginjal panggul memiliki saluran ureter sendiri yang langsung terhubung ke kandung kemih, sedangkan ginjal panggul lainnya berbagi saluran ureter dengan ginjal kiri sebelum masuk ke kandung kemih.
BACA JUGA:Forum Pemimpin Redaksi SMSI Jambi Resmi Terbentuk, Siap Jalankan Visi Bersama
BACA JUGA:Harga Emas Antam Naik Tipis Rp1.000, Kini Dijual Rp2,123 Juta per Gram
Kondisi medis ini dikenal sebagai supernumerary kidney atau ginjal tambahan, sebuah kelainan kangenital (bawaan lahir) yang sangat langka. Sebagian besar kasus tidak menimbulkan gejala dan baru terdeteksi secara tidak sengaja melalui pemeriksaan pencitraan, seperti yang terjadi pada pasien ini. (*)