40 Persen Pasokan Beras dari Provinsi Tetangga

PANEN RAYA: Gubernur Jambi, Al Haris panen raya di Kabupaten Kerinci beberapa waktu lalu. Namun, produksi beras di Jambi, masih belum mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat Provinsi Jambi.-DOK/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAMBI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi mengupayakan produksi beras di Jambi, agar bisa tercapainya swasembada pangan.
Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Jambi Rumusdar menyampaikan, saat ini produksi beras lokal baru mampu memenuhi sekitar 50 hingga 55 persen kebutuhan masyarakat.
“Artinya, lebih kurang 40 persen pasokan beras masih didatangkan dari provinsi tetangga, seperti Sumatera Barat, Lampung, dan Sumatera Selatan,” kata Rumusdar, Kamis (2/10).
Menurutnya, kondisi tersebut membuat Pemprov Jambi untuk terus menggenjot produksi dalam daerah. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menambah luas tanam hingga 40 ribu hektare pada tahun 2024.
BACA JUGA:Siap Dukung Transformasi Transportasi Publik
BACA JUGA:Wali Kota Maulana Dorong Kinerja dan Inovasi, Sejumlah Pejabat Eselon II Dirotasi
Ia menyampaikan bahwa penambahan tersebut dilakukan melalui beberapa strategi, di antaranya peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dari satu kali menjadi dua kali setahun. Pasalnya, banyak sawah di Jambi yang masih berproduksi sekali panen per tahun.
Selain itu, Pemprov Jambi juga menghidupkan kembali lahan sawah tidur seluas 9 ribu hektare. Program Sawah Swasembada pangan yang dijalankan bersama pemerintah kabupaten/kota, diharapkan dapat mengoptimalkan potensi ini.
Tak hanya itu, Pemprov Jambi juga mengandalkan intensifikasi melalui penggunaan teknologi pertanian. Di antaranya adalah pemakaian benih unggul bermutu yang saat ini baru 30- 40 persen digunakan petani.
“Pemerintah mendorong pemanfaatan benih bersertifikat agar produktivitas meningkat,” bebernya.
Dengan adanya ini, pemerintah berinisiatif mengambil langkah lain, yakni pemupukan berimbang dengan memaksimalkan distribusi pupuk bersubsidi, serta pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam dan panen.
“Alsintan pascapanen seperti mesin panen modern (combine harvester) diyakini mampu mengurangi kehilangan hasil panen atau lossing,” bebernya.
Lebih lanjut, ia menyampaikan dengan upaya kombinasi antara perluasan lahan, perbaikan teknologi, serta dukungan program pemerintah pusat, Pemprov Jambi optimistis target swasembada pangan dapat tercapai secara bertahap.
“Mudah-mudahan dengan berbagai langkah ini, kebutuhan pangan kita yang masih kurang sekitar 40 persen bisa terpenuhi dari produksi lokal,” tutupnya. (cr01/enn)