Terlalu Sering Gonta-ganti Warna Rambut, Wanita 20 Tahun di China Alami Gagal Ginjal

Reporter: Ratna Damayanti |

Editor: Finarman |

Selasa , 07 Oct 2025 - 14:30

Terlalu Sering Gonta-ganti Warna Rambut, Wanita 20 Tahun di China Alami Gagal Ginjal--

Salah satu bahan pewarna yang kerap ditemukan adalah paraphenylenediamine (PPD), senyawa kimia yang bersifat racun bagi tubuh.

Jika terserap dalam jumlah banyak, PPD bisa memicu rhabdomyolysis, yaitu kerusakan otot yang menghasilkan racun berbahaya bagi ginjal.

Selain PPD, bahan lain seperti propylene glycol, resorsinol, dan timbal asetat juga berpotensi merusak ginjal serta memengaruhi fungsi organ vital lainnya.

Para ahli menegaskan, efek buruk tersebut umumnya muncul akibat penggunaan pewarna rambut jangka panjang dan berulang tanpa jeda.

Karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak terlalu sering mengganti warna rambut dan selalu memperhatikan petunjuk penggunaan agar terhindar dari risiko kesehatan serius. (*)

terlalu sering gonta-ganti warna rambut, wanita 20 tahun di china alami gagal ginjal                            jambikoran.com — seorang wanita muda di china mengalami gagal ginjal akibat kebiasaannya mewarnai rambut setiap bulan demi mengikuti gaya idolanya.
wanita berusia 20 tahun bernama hua itu dilaporkan rutin mengubah warna rambutnya agar mirip dengan penyanyi kpop favoritnya.
kasus ini dilaporkan oleh media lokal south china morning post (scmp).
hua awalnya datang ke rumah sakit karena mengalami sejumlah keluhan fisik, seperti munculnya bintik merah di kaki, nyeri sendi, serta sakit perut.
baca juga:sepekan pengejaran, pelaku pembunuhan nindia novrin di talang bakung berhasil ditangkap polisi
baca juga:kenali 6 tanda anak people pleaser sejak dini dan cara mengatasinya
setelah menjalani pemeriksaan, dokter mendiagnosisnya mengalami peradangan pada ginjal.
menurut keterangan dr. tao chenyang dari rumah sakit rakyat zhengzhou, kebiasaan hua mewarnai rambut terlalu sering menjadi penyebab utama gangguan tersebut.
“setiap kali idolanya mengganti warna rambut, hua akan melakukan hal yang sama. ia mewarnai rambut hampir setiap bulan,” kata dr. tao seperti dikutip dari siaran henan tv pada september lalu.
dokter menjelaskan bahwa bahan kimia dalam pewarna rambut dapat menimbulkan efek toksik bila digunakan berlebihan.
baca juga:sekring motor: komponen kecil yang jadi penyelamat sistem kelistrikan
baca juga:hanya 27 hari menjabat, perdana menteri prancis pilih mundur dari jabatan
zat berbahaya tersebut dapat menyebabkan gangguan pernapasan, kerusakan jaringan otot, hingga gagal ginjal akut.
penjelasan ilmiah yang dimuat dalam journal of emergencies, trauma, and shock juga mendukung temuan ini.
salah satu bahan pewarna yang kerap ditemukan adalah paraphenylenediamine (ppd), senyawa kimia yang bersifat racun bagi tubuh.
jika terserap dalam jumlah banyak, ppd bisa memicu rhabdomyolysis, yaitu kerusakan otot yang menghasilkan racun berbahaya bagi ginjal.
baca juga:usai cerai dari pratama arhan, azizah salsha akhirnya buka suara: sibuk main padel!
baca juga:sidak drainase pasar talang banjar, wali kota jambi pastikan proyek berjalan sesuai target
selain ppd, bahan lain seperti propylene glycol, resorsinol, dan timbal asetat juga berpotensi merusak ginjal serta memengaruhi fungsi organ vital lainnya.
para ahli menegaskan, efek buruk tersebut umumnya muncul akibat penggunaan pewarna rambut jangka panjang dan berulang tanpa jeda.
karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak terlalu sering mengganti warna rambut dan selalu memperhatikan petunjuk penggunaan agar terhindar dari risiko kesehatan serius. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Jambi Independent 10 Oktober 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan