48.735 Siswa Siap Ikuti TKA Nasional

Ilustrasi TKA-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

Siswa yang hendak mengikuti TKA diwajibkan mengisi surat pernyataan kesediaan yang juga ditandatangani oleh orang tua. Dalam surat tersebut, siswa memilih mata pelajaran pilihan sesuai minat dan jurusan yang ingin diambil, seperti IPA atau IPS. 

Hal ini penting, karena hasil TKA dapat menjadi pertimbangan strategis saat siswa melanjutkan pendidikan, selama jurusan yang diambil selaras dengan mata pelajaran yang diujikan.

“Kalau dia waktu tes TKA ambil IPS, lalu waktu kuliah dia masuk Ekonomi, hasil TKA-nya bisa dipakai. Tapi kalau dia masuk kedokteran, hasil IPS tidak berlaku,” tambah Mardianis.

Pelaksanaan TKA juga memperhatikan kesiapan infrastruktur sekolah. Sebelum pelaksanaan, Dinas Pendidikan Provinsi Jambi melakukan pendataan kesiapan sekolah, termasuk ketersediaan listrik, jaringan internet, dan komputer. 

Bagi sekolah yang tidak memiliki fasilitas memadai, siswa diperbolehkan menumpang di sekolah lain yang telah memenuhi standar pelaksanaan TKA.

Tidak hanya itu, beberapa siswa yang sedang mengikuti kegiatan luar daerah seperti magang atau pelatihan nasional juga diberikan kesempatan mengikuti TKA di lokasi terdekat, asalkan sekolah asal mengajukan permohonan resmi kepada dinas dan panitia pelaksana.

“Kalau ada anak yang sedang magang di Batam atau ikut kegiatan nasional seperti Pramuka di Gorontalo, mereka bisa ikut TKA di lokasi tersebut. Sekolah tinggal ajukan permohonan penempatan,” ungkapnya.

Menariknya, TKA tidak hanya diperuntukkan bagi siswa SMA. Dinas Pendidikan Provinsi Jambi juga tengah menyiapkan pelaksanaan TKA untuk jenjang SD kelas 6 dan SMP kelas 9, yang rencananya akan dilaksanakan pada Maret atau April 2026. Saat ini, pendataan infrastruktur untuk jenjang tersebut masih berlangsung, dan akan dilanjutkan dengan pendataan peserta.

Pelaksanaan TKA untuk SD dan SMP juga akan mengikuti prinsip yang sama, tidak menentukan kelulusan, tetapi memberikan gambaran menyeluruh mengenai kompetensi siswa secara nasional.

“Sama seperti SMA, nanti SD dan SMP juga akan ikut TKA. Sekarang masih proses pendataan. Jadwal pelaksanaannya diperkirakan antara Maret atau April tahun depan, menyesuaikan dengan kalender puasa dan lebaran,” kata Mardianis.

Ia juga menegaskan bahwa meskipun TKA tidak wajib, namun siswa dan orang tua sebaiknya mempertimbangkan keikutsertaan secara serius, mengingat manfaat strategis yang bisa diperoleh.

“Kalau kita tidak ikut, ya tidak apa-apa. Tapi rugi juga. Anggaplah nilainya rendah, itu tetap berguna untuk tahu kemampuan kita. Kalau nilainya tinggi, itu bisa jadi nilai tambah besar untuk masuk kampus,” tutupnya. (mg04/enn). 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan