Siapkan Peternak Lokal Jadi ''Juragan Bebek'', Bupati Monadi Luncurkan Pelatihan Itik Kerinci

Bupati Kerinci, Monadi, dan turut dihadiri Sekretaris Daerah Zainal Efendi, foto bersama peserta pelatihan. -Ist/Jambi Independent-Jambi Independent
KERINCI — Upaya serius Pemerintah Kabupaten Kerinci dalam mengangkat potensi lokal kembali terlihat nyata. Kali ini, sektor peternakan rakyat mendapat perhatian khusus lewat pelatihan pengembangan varietas Itik Lokal Kerinci yang digelar di Desa Koto Majidin, Kecamatan Air Hangat.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Bupati Kerinci, Monadi, S.Sos., M.Si., dan turut dihadiri Sekretaris Daerah Zainal Efendi, Kepala Dinas TPH Radium Halis, serta Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Osra Yandi.
Kehadiran orang nomor satu di Kerinci ini disambut hangat oleh warga, lengkap dengan pertunjukan tarian rebana oleh anak-anak desa — menggambarkan semangat tinggi masyarakat dalam menyambut peluang baru di sektor peternakan.
“Itik Kerinci adalah aset genetik daerah yang sangat berharga. Kalau dikembangkan secara serius dan profesional, bukan hanya menjaga plasma nutfah, tapi juga bisa jadi sumber ekonomi utama masyarakat,” tegas Bupati Monadi dalam sambutannya.
BACA JUGA: Prabowo sebut Giant Sea Wall Siap Dibangun, Lindungi 50 Juta Penduduk
BACA JUGA:Cak Imin Pimpin Puncak Hari Santri Nasional 2025
Tak hanya memberi semangat, Bupati Monadi juga menunjukkan dukungan nyata dengan menyerahkan bantuan mesin bajak apung "Kura-Kura" kepada kelompok tani sebagai bagian dari dorongan modernisasi pertanian dan peternakan.
Pelatihan ini menghadirkan pakar ternak ternama, Prof. drh. Fahmida, MP, yang mengupas strategi menghasilkan varietas unggul Itik Kerinci melalui inovasi pakan dan sistem pemeliharaan modern.
Menurut Kadis Perkebunan dan Peternakan Osra Yandi, kegiatan ini adalah langkah awal menuju industrialisasi peternakan lokal.
“Itik Kerinci sudah terkenal kualitasnya, tapi belum dikelola maksimal. Lewat pelatihan ini, kami ingin peternak bisa mengembangkan usaha turunan seperti telur asin dan daging olahan,” jelasnya.
Antusiasme warga pun sangat terasa. Salah satu peserta, Aspriadi, mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuka wawasan baru bagi peternak tradisional.
“Biasanya kami beternak seadanya, ikut cara lama. Sekarang kami lebih paham soal pembibitan dan pakan. Kami jadi yakin bisa menjadikan ini sebagai usaha utama,” katanya.
Senada, Sailendra, petani dan peternak setempat, menyebut bantuan pemerintah benar-benar terasa manfaatnya.
“Mesin bajak sangat membantu kami. Ini bukti nyata pemerintah berpihak pada petani kecil,” ujarnya, Senin (20/10/2025).