Siaga Hadapi Potensi Banjir dan Tanah Longsor

Gubernur Jambi, Al Haris saat meninjau lokasi banjir beberapa waktu lalu.-Ist/Jambi Independent-Jambi Independent

JAMBI –  Pemprov Jambi menyatakan kesiapan penuh dalam menghadapi potensi bencana banjir dan tanah longsor yang dapat terjadi seiring meningkatnya curah hujan di berbagai wilayah.

Gubernur Jambi, Al Haris, menegaskan bahwa seluruh tim gabungan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, telah disiagakan untuk mengantisipasi dampak musim penghujan yang mulai meningkat sejak akhir Oktober ini.

“Kami telah menyiapkan tim gabungan di seluruh daerah untuk mengantisipasi ancaman bencana banjir dan tanah longsor,” ujar Al Haris, Selasa (28/10).

Menurut Gubernur, tim siaga bencana tersebut melibatkan unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, TNI-Polri, serta berbagai instansi teknis lainnya.

BACA JUGA: Ruang Fiskal Jambi Kian Sempit, Ivan Wirata: Pembangunan Harus Efisien

BACA JUGA: Jalan H Badar Rusak, PUPR Sebut akan Masuk Usulan Perbaikan

Seluruh petugas, kata dia, telah mendapatkan pelatihan dan pembekalan khusus dalam menghadapi kondisi darurat bencana alam.

Ia berharap, melalui kesiapan dan koordinasi lintas sektor yang kuat, dampak kerugian akibat bencana dapat diminimalkan.

Selain menyiagakan petugas, Al Haris juga mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran sungai serta lereng perbukitan agar tetap waspada dan memperhatikan informasi resmi dari pemerintah serta BMKG terkait potensi cuaca ekstrem.

“Kewaspadaan masyarakat menjadi kunci utama dalam upaya mengurangi risiko bencana,” tegasnya.

Di tingkat kabupaten, langkah antisipasi juga dilakukan. Pemerintah Kabupaten Kerinci menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025 pada Kamis (23/10) lalu. 

Apel dipimpin langsung oleh Bupati Kerinci, Monadi, yang menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menghadapi potensi banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

“Kerinci termasuk wilayah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi. Dengan kondisi geografis yang bergunung dan curah hujan tinggi, kita harus selalu siap dan waspada,” kata Monadi.

Mengutip data dari BMKG Stasiun Meteorologi Depati Parbo Kerinci, puncak musim hujan diprediksi terjadi antara Desember 2025 hingga April 2026. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan