Airlangga: Perekonomian Nasional Tunjukkan Tren Positif
 
                            Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.-Antara/Jambi Independent-Jambi Independent
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan kondisi perekonomian nasional tetap solid di tengah dinamika global, terlihat dari sejumlah indikator utama yang menunjukkan tren positif dan menjadi bukti bahwa daya tahan ekonomi Indonesia masih kuat.
Hal tersebut dikatakan Airlangga usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
“Relatif perekonomian dari berbagai indeks angkanya cukup baik dan beberapa indikator-indikator terkait dengan konsumsi misalnya indeks konsumen juga masih di atas 100 (sampai) 115. Ritel juga baik 5,8 (persen), PMI (Purchasing Managers Index) 50,4,” ujar Airlangga.
Airlangga menjelaskan tren positif juga terlihat pada sektor investasi dan konsumsi masyarakat. Dia menyampaikan realisasi investasi nasional telah mencapai Rp1.434,3 triliun, sementara Mandiri Spending Index naik hingga 297 menjelang akhir tahun, sejalan dengan kinerja perbankan yang juga meningkat.
BACA JUGA:Golkar Dukung Menteri ESDM Lawan Kutukan Sumber Daya Alam
BACA JUGA:Sita Uang Rp 1,4 Miliar, Kejari Jambi Terima Pelimpahan Perkara TPPU Narkoba Jaringan Malaysia
Dari sisi produksi, Airlangga menjelaskan pemerintah telah mencatat adanya peningkatan pada utilisasi kapasitas industri yang menandakan kegiatan ekonomi terus bergerak.
Hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional hingga akhir tahun. “Kemudian dari segi produksi, utilisasi produksi juga meningkat,” ujar Airlangga.
Dalam ratas tersebut, Airlangga mengatakan bahwa dibahas juga kelanjutan berbagai program unggulan lintas sektor yang akan diterapkan pada tahun 2026. Regulasi pendukung telah disiapkan untuk memastikan kesinambungan program prioritas nasional.
“Ini relatif regulasinya sudah disiapkan seperti PPH final untuk UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) sampai 2027. Kemudian PPH 21 (Pajak Penghasilan-21) untuk pariwisata dan padat karya. Kemudian PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) untuk sektor perumahan dan juga penerima diskon Iuran JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) dan JKM (Jaminan Kematian),” jelasnya.
Airlangga mengatakan Kepala Negara juga memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah program strategis di sektor pertanian, kelautan, dan perikanan. Pemerintah menegaskan pentingnya kesinambungan hilirisasi dan peningkatan nilai tambah sumber daya alam.
“Bapak Presiden juga melihat dan mendengarkan program-program di berbagai sektor termasuk di sektor pertanian misalnya untuk program terkait dengan hilirisasi," kata Airlangga.
"Di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan) terkait dengan revitalisasi tambak pantura yang 20 ribu hektare. Pengembangan tambak udang terintegrasi di NTT (Nusa Tenggara Timur). Modernisasi kapal dan juga terkait dengan program MBG (Makan Bergizi Gratis),” imbuhnya.
Airlangga menegaskan bahwa seluruh kementerian telah menyampaikan laporan mengenai program unggulan masing-masing dan akan terus memantau pelaksanaannya hingga akhir tahun.
 
         
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                    