Wangi Emas Hijau dari Kaki Gunung Kerinci
Pekerja memanen pucuk daun teh menggunakan mesin.-FOTO ANTARA-
“Sebentar lagi kita akan memasuki musim puncak itu. Dan sekaligus momentum perayaan 1 abad teh Kayu Aro. Tahun spesial yang kami jadikan sebagai pelecut semangat untuk mencapai laba maksimal pada akhir tahun nanti,” kata Delvi.
Teh Kayu Aro telah lama dikenal sebagai teh kegemaran Ratu Belanda dan Inggris. Namanya telah harum hingga ke Eropa dan Amerika.
Saat ini, sebanyak 80 persen pucuk daun dari tanaman dengan batang dan ranting yang pendek itu sudah diolah dan diekspor ke sejumlah negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, dan Pakistan.
“Emas hijau“ di kaki Kerinci yang telah berumur lebih dari seabad tersebut akan terus berumur panjang dan menyebarkan wanginya ke berbagai penjuru dunia. (ANTARA)