Pj Bupati Laporkan Kondisi Banjir di Merangin

--

BANGKO - Pj Bupati Merangin H Mukti melaporkan kondisi banjir yang terjadi di Kabupaten Merangin, ke Deputi BNPB Bidang penanganan Darurat Mayjen TNI Fajar Setyawan dan Gubernur Jambi, H Al Haris, Kamis 25 Januari 2024.

Laporan tersebut disampaikan H Mukti pada rapat koordinasi (Rakor) Penanganan Bencana Banjir dan Longsor dalam Provinsi Jambi 2024, di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi.

BACA JUGA:Cara Update Settingan Xiaomi HyperOS di Redmi Note 12

BACA JUGA:Ternyata kunyit Mampu Atasi Jerawat, Ini Resep dan Cara Membuatnya

“Banjir di Kabupaten Merangin terjadi sejak tanggal 01 Januari 2024 berada di 12 titik. Kemudian banjir kembali terjadi kali ini lebih besar pada tanggal 12 -13 Januari 2024 di 27 titik,” ujar Pj Bupati melaporkan.

Pada rakor yang dipimpin Gubernur Jambi H Al Haris yang diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Jambi H Sudirman tersebut, Pj bupati melaporkan, Kabupaten Merangin dikelilingi empat sungai.

“Keempat sungai itu, Sungai Batang Tembesi yang berbatasan dengan Kabupaten Sarolangun, Sungai Merangin yang berhulu dari Danau Kerinci, Sungai Batang Tabir dan Sungai Masumai,” terang H Mukti.
Jika Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh banjir jelas Pj bupati, sudah dipastikan Kabupaten Merangin diterjang banjir.
“Namun tidak besar seperti di Kerinci, paling dua atau tiga hari sudah selesai karena banjir lewat saja,” timpalnya.
Diakui H Mukti, sepanjang 20 tahun terakhir, banjir yang terjadi hanya kali ini yang lebih besar, yang berdampak pada sarana umum.
Seperti lima jembatan gantung putus, belasan rumah ibadah rusak, sekolah-sekolah dan rumah warga.
 
“Kami turun bersama Forkopimda, ada banyak rumah yang terendam sampai ke perabungnya. Banjir bandang yang terjadi sekiltar pukul 03.00 Wib itu cepat sekali terjadi, sehingga warga tidak sempat menyelamatkan harta bendanya,” terang H Mukti.
Selain banjir lanjut Pj bupati, bencana longsor acap kali terjadi di wilayah Luhak 16, mulai dari Kecamatan Tiangpumpung, Muara Siau, Lembah Masurai sampai ke Jangkat dan Jangkat Timur.
Kondisi itu membuat jalan satu-satunya yang menjadi ‘urat nadi’ perekonomian masyarakat jadi lumpuh. Butuh waktu sampai satu hari untuk membersihkan material longsor, sehingga jalan bisa dilalui kembali.
Selama bencana banjir terjadi di Kabupaten Merangin sambung H Mukti, Pemerintah bersama Forkopimda dan masyarakat terus menyalurkan bantuan sembako, obat-obatan dan pakaian layak pakai kepada keluarga korban banjir.
“Kita sudah dirikan posko bencana di rumah dinas bupati Merangin, sehingga masyarakat antusias mendonasikan bantuan buat para keluarga korban banjir. Sejak 02 Januari 2024, SK Merangin Darurat Bencana sudah dikeluarkan. Alhamdulillah sampai sekarang Merangin sudah aman,” terang Pj Bupati. (*/zen)

Tag
Share